tugas pansila
Nama : Auliya Hilmi
NIM : 050911169
Kelas : B
Kelompok : 1
Materi : Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara.
Dosen : Drs. Ajar Triharso, M.S.
Secara etimologis idiologi berasal dari kata Yunani yaitu ‘idea’ berarti pemikiran, gagasan, konsep kenyakinan, dan ‘logos’ yaitu pengetahuan, sehingga idiologi pada dasarnya ilmu pengetahuan tentang gagasan, konsep kenyakinan atau pemikiran. Sedangkan ideologi menurut kamus Bahasa Indonesia terbitan Media Center Surabaya adalah konsep bersistem yang dijadikan sebagai landasan pendapat yang memberikan arah dan tujuan hidup; paham. Pada dasarnya Ideologi memilikki 4 aspek antara lain sumber ideologi politik yang unggul, penyebaran ideologi, fungsi ideologi sebagai suatu alat pengawal sosial, dan berhubungan antar ideologi dengan organisasi politik.
Dalam suatu ideologi nilai-nilai dasar yang terkandung dilahirkan dari pemikiran yang beraneka ragam untuk realitas masyarakat di masa lalu maupun visi di masa mendatang. Namun seiring berjalannya waktu pengertian serta analisa tentang nilai dasar tersebut semakin memudar sehingga menciptakan sesuatu yang tidak bersentuhan sama sekali dengan realita baru dan dapat membuat masyarakat menjadi apatis.
Oleh karena itu bila nilai-nilai dasar ini ingin dipertahankan maka memahami pengertian dan analisa baru yang berelevansi dengan situasi dan kondisi saat ini sangatlah diperlukan. Hal ini dapat melahirkan intepretasi baru. Dimaksudkan lahirnya intrepetasi ini adalah dari kemampuan intelektual generasi muda sendiri serta pengertin mereka tentang realita yang mereka hadapi setiap harinya, hal ini membuat ideologi harus bersifat fleksibilitas. Salah satunya adalah Ideologi Pancasila dapat membuka jalan lahirnya intrepetasi baru, lahirnya intrepetasi ini memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk memperbaiki serta menyempurnakan yang ada menjadi lebih baik.
Jenis-jenis Ideologi dibagi menjadi 3 antara lain sebagai berikut:
1. Liberalisme
Dalam Liberalisme ini nilai tertinggi terletak pada individu yang otonom. Kebebasan individu tidak boleh dihalang-halangi. Meskipun demikian menurut Liberalisme kekuasaan harus terletak di tangan negara yang melindungi orang-orang. Sehingga kebebaasan yang dimilliki tidak terhambat kekerasan.
2. Radikalisme
Dalam Radikalisme suatu kesamaan merupakan pusatnya. Radikalisme mengkritik tajam tehadap tata masyarakat dimana terdapat begitu banyak ketidakadilan dan kemiskinan. Menurut Radikalisme ini orang-orang kaya mempunyai kesalahan yang cukup besar. Oleh sebab itu tidaklah heran jika kelompok ini sangat memusuhi para bangsawan. Radikalisme lebih memandang dengan penuh harapan ke masa mendatang yang indah.
3. Konservatisme
Konservatisme muncul setelah kedua ideologi di atas. Revolusi menurut kaum ini merupakan klimaks perkembangan-perkembangan yang telah berlangsung sejak menjelang akhir zaman Pertengahan. Konservatisme sama sekali tidak suka pada masyarakat industri modern.
Pancasila sebagai ideologi harus mempunyai jati diri yang meliputi konsisten, koheren, koresponden dan harus menjadi penyalur serta penyaring kepentingan yang horisontal maupun vertikal. Konsisten berarti berdiri bersama, dalam hal ini satu sila dalam Pancasila harus merupakan kesatuan yang terpadu. Koheren berarti lekat satu dengan yang lain. Dalam Pancasila koheren dimaksudkan bahwa satu sila harus terkait dengan sila yang lain. Koresponden berarti bersama, dijelaskan Pancasila sebagai ideologi harus cocok prakteknya dengan teori kenyataan dengan ideologinya.
Pada dasarnya Ideologi Pancasila memilikki peranan penting dalam proses memelihara integrasi nasional. Peranan tersebut tergantung pada kualitas yang dipunyainya yang dapat dilihat dan diukur melalui 3 dimensi. Tiga dimensi tersebut antara lain kemampuan mencerminkan realita yang hidup dalam masyarakat, idealisme yang terkandung di dalamnya, dan fleksibilitasnya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
Perkembangan Ideologi Pancasila dari masa ke masa. Era Orde Lama, dinamika Perdebatan Ideologis. Dinamika perdebatan ideologi antara kelompok Islam dengan Pancasila adalah wajah dominan perpolitikan nasional dari tahun 1945-1965. Dalam rangka menyeimbangkan ideologis kekuatan Islam, nasioanalisme, dan komunisme, Soekarno bukan saja menganjurkan Pancasila tetapi juga NASAKOM. Dalam Orde Baru cenderung membedakan dua jenis etnis yakni penduduk penduduk pribumi dan kelompok lain yang terdiri dari etnis Tionghoa, Arab dan Eropa. Pembedaan ini mengakibatkan berbedanya peranan ideologi dalam masyarakat. Bagi warga etnis cina bila dalam kesehariannya menggunakan bahasa mandarin mereka cenderung dianggap kurang nasionalis. Namun masalah ini bukan milik etnis Tionghoa semata kelompok etnis yang asing lainnya juga demikian. Pada dasarnya dalam ideologi terdapat suatu demokrasi. Yang seharusnya dalam demokrasi tersebut perbedaan tidaklah dapat dihilangkan. Era Reformasi : Antara Demokrasi dan Anarkhi. Penyelewangan masa Orde Baru pada akhirnya berakibat pada gelombang besar reformasi yang telah berhasil menggulingkan kekuasaan orde baru pada Mei 1997. Pada era ini kemudian berkembang secara pesat keinginan untuk mengkhayalkan terbentuknya masyarakat sipil yang demokratis dan berkeadilan sosial, tanpa kooptasi penuh dari negara.
Oleh karena itu guna memahami lebih lanjut tentang perkembangan pancasila sebagai ideologi tidak ada salahnya kita mengenang sejarah perjuangan negeri ini dalam meraih kemerdekaannya. Secara garis besar berdirinya Indonesia adalah wujud dari persatuan.
buka2 warnet, komputer dan laptop eh banyak file yang bagus untuk di share (walau gak tahu sumbernya, pokoknya tempel aja moga mereka ikhlas dan membawa manfaat, moga allah melimpahkan pahala untuk mereka semua
bila maresa dalam posting-posting ini merupakan karya anda, maka silakan di klaim melalui komentar, karena jika ke warnet atau kemana, ada file bagus ya posting aja, maaf bila ada yang berkeberatan, maka saya mohon maaf dan mohon keikhlasannya, moga Allah kan memberikan kebaikan dan pahala berlipat unetuk anda semua, dan apabila kurang berkenan untuk tetap di posting, maka di komentar silakan beri permintaan tuk di hapus, maka insyaalloh pabila saya tahu, maka saya hapus posting tersebut.
dan bila bersedia dan mengikhlaskan tuk tetap terposting maka moga membawa manfaat untuk penulis asli dan para pembaca yang mampir membaca serta memanfaatkan tulisannya,
salam fuadi
surabaya
NIM : 050911169
Kelas : B
Kelompok : 1
Materi : Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara.
Dosen : Drs. Ajar Triharso, M.S.
Secara etimologis idiologi berasal dari kata Yunani yaitu ‘idea’ berarti pemikiran, gagasan, konsep kenyakinan, dan ‘logos’ yaitu pengetahuan, sehingga idiologi pada dasarnya ilmu pengetahuan tentang gagasan, konsep kenyakinan atau pemikiran. Sedangkan ideologi menurut kamus Bahasa Indonesia terbitan Media Center Surabaya adalah konsep bersistem yang dijadikan sebagai landasan pendapat yang memberikan arah dan tujuan hidup; paham. Pada dasarnya Ideologi memilikki 4 aspek antara lain sumber ideologi politik yang unggul, penyebaran ideologi, fungsi ideologi sebagai suatu alat pengawal sosial, dan berhubungan antar ideologi dengan organisasi politik.
Dalam suatu ideologi nilai-nilai dasar yang terkandung dilahirkan dari pemikiran yang beraneka ragam untuk realitas masyarakat di masa lalu maupun visi di masa mendatang. Namun seiring berjalannya waktu pengertian serta analisa tentang nilai dasar tersebut semakin memudar sehingga menciptakan sesuatu yang tidak bersentuhan sama sekali dengan realita baru dan dapat membuat masyarakat menjadi apatis.
Oleh karena itu bila nilai-nilai dasar ini ingin dipertahankan maka memahami pengertian dan analisa baru yang berelevansi dengan situasi dan kondisi saat ini sangatlah diperlukan. Hal ini dapat melahirkan intepretasi baru. Dimaksudkan lahirnya intrepetasi ini adalah dari kemampuan intelektual generasi muda sendiri serta pengertin mereka tentang realita yang mereka hadapi setiap harinya, hal ini membuat ideologi harus bersifat fleksibilitas. Salah satunya adalah Ideologi Pancasila dapat membuka jalan lahirnya intrepetasi baru, lahirnya intrepetasi ini memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk memperbaiki serta menyempurnakan yang ada menjadi lebih baik.
Jenis-jenis Ideologi dibagi menjadi 3 antara lain sebagai berikut:
1. Liberalisme
Dalam Liberalisme ini nilai tertinggi terletak pada individu yang otonom. Kebebasan individu tidak boleh dihalang-halangi. Meskipun demikian menurut Liberalisme kekuasaan harus terletak di tangan negara yang melindungi orang-orang. Sehingga kebebaasan yang dimilliki tidak terhambat kekerasan.
2. Radikalisme
Dalam Radikalisme suatu kesamaan merupakan pusatnya. Radikalisme mengkritik tajam tehadap tata masyarakat dimana terdapat begitu banyak ketidakadilan dan kemiskinan. Menurut Radikalisme ini orang-orang kaya mempunyai kesalahan yang cukup besar. Oleh sebab itu tidaklah heran jika kelompok ini sangat memusuhi para bangsawan. Radikalisme lebih memandang dengan penuh harapan ke masa mendatang yang indah.
3. Konservatisme
Konservatisme muncul setelah kedua ideologi di atas. Revolusi menurut kaum ini merupakan klimaks perkembangan-perkembangan yang telah berlangsung sejak menjelang akhir zaman Pertengahan. Konservatisme sama sekali tidak suka pada masyarakat industri modern.
Pancasila sebagai ideologi harus mempunyai jati diri yang meliputi konsisten, koheren, koresponden dan harus menjadi penyalur serta penyaring kepentingan yang horisontal maupun vertikal. Konsisten berarti berdiri bersama, dalam hal ini satu sila dalam Pancasila harus merupakan kesatuan yang terpadu. Koheren berarti lekat satu dengan yang lain. Dalam Pancasila koheren dimaksudkan bahwa satu sila harus terkait dengan sila yang lain. Koresponden berarti bersama, dijelaskan Pancasila sebagai ideologi harus cocok prakteknya dengan teori kenyataan dengan ideologinya.
Pada dasarnya Ideologi Pancasila memilikki peranan penting dalam proses memelihara integrasi nasional. Peranan tersebut tergantung pada kualitas yang dipunyainya yang dapat dilihat dan diukur melalui 3 dimensi. Tiga dimensi tersebut antara lain kemampuan mencerminkan realita yang hidup dalam masyarakat, idealisme yang terkandung di dalamnya, dan fleksibilitasnya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.
Perkembangan Ideologi Pancasila dari masa ke masa. Era Orde Lama, dinamika Perdebatan Ideologis. Dinamika perdebatan ideologi antara kelompok Islam dengan Pancasila adalah wajah dominan perpolitikan nasional dari tahun 1945-1965. Dalam rangka menyeimbangkan ideologis kekuatan Islam, nasioanalisme, dan komunisme, Soekarno bukan saja menganjurkan Pancasila tetapi juga NASAKOM. Dalam Orde Baru cenderung membedakan dua jenis etnis yakni penduduk penduduk pribumi dan kelompok lain yang terdiri dari etnis Tionghoa, Arab dan Eropa. Pembedaan ini mengakibatkan berbedanya peranan ideologi dalam masyarakat. Bagi warga etnis cina bila dalam kesehariannya menggunakan bahasa mandarin mereka cenderung dianggap kurang nasionalis. Namun masalah ini bukan milik etnis Tionghoa semata kelompok etnis yang asing lainnya juga demikian. Pada dasarnya dalam ideologi terdapat suatu demokrasi. Yang seharusnya dalam demokrasi tersebut perbedaan tidaklah dapat dihilangkan. Era Reformasi : Antara Demokrasi dan Anarkhi. Penyelewangan masa Orde Baru pada akhirnya berakibat pada gelombang besar reformasi yang telah berhasil menggulingkan kekuasaan orde baru pada Mei 1997. Pada era ini kemudian berkembang secara pesat keinginan untuk mengkhayalkan terbentuknya masyarakat sipil yang demokratis dan berkeadilan sosial, tanpa kooptasi penuh dari negara.
Oleh karena itu guna memahami lebih lanjut tentang perkembangan pancasila sebagai ideologi tidak ada salahnya kita mengenang sejarah perjuangan negeri ini dalam meraih kemerdekaannya. Secara garis besar berdirinya Indonesia adalah wujud dari persatuan.
buka2 warnet, komputer dan laptop eh banyak file yang bagus untuk di share (walau gak tahu sumbernya, pokoknya tempel aja moga mereka ikhlas dan membawa manfaat, moga allah melimpahkan pahala untuk mereka semua
bila maresa dalam posting-posting ini merupakan karya anda, maka silakan di klaim melalui komentar, karena jika ke warnet atau kemana, ada file bagus ya posting aja, maaf bila ada yang berkeberatan, maka saya mohon maaf dan mohon keikhlasannya, moga Allah kan memberikan kebaikan dan pahala berlipat unetuk anda semua, dan apabila kurang berkenan untuk tetap di posting, maka di komentar silakan beri permintaan tuk di hapus, maka insyaalloh pabila saya tahu, maka saya hapus posting tersebut.
dan bila bersedia dan mengikhlaskan tuk tetap terposting maka moga membawa manfaat untuk penulis asli dan para pembaca yang mampir membaca serta memanfaatkan tulisannya,
salam fuadi
surabaya