pencucian bubur pulp
Tujuan pencucian bubur pulp adalah :
1. Untuk membersihkan (memurnikan) bubur pulp dari lindi pemasaknya.
2. Untuk menghemat biaya bahan-bahan kimia pemasak agar dapat dipakai kembali.
3. Untuk mengumpulkan bahan-bahan yang tidak larut yang dipakai kembali sebagai bahan bakar pada tahap pemasakan.
Bila pencucian kurang sempurna akan timbul kerugian antara lain :
- pada proses pemutihan dibutuhkan pemutih yang besar jumlahnya
- timbul busa dan lendir yang sangat mengganggu pada proses pembuatan kertas.
Prinsip dan Mekanisme Pencucian :
Dengan penambahan air, bahan-bahan yang terlarut dalam air akan larut sehingga akan didapatkan pulp yang bersih. Penggunaan air untuk pencucian tergantung dari pengolahan kembali sisa pemasakan (recovery,) untuk mengurangi polusi dilakukan penggunaan kembali air pencucian tersebut (water recycling). Pencucian ini dapat dilakukan berulang-ulang (multi stage washing), sehingga didapatkan pulp yang bersih atau digunakan air panas untuk pencucian (memurnikan efisiensi pencucian). Adapun pengaliran air untuk pencucian mengalir lambat supaya terjadi distribusi air yang baik pada pulp tanpa merusak pembentukan lembaran dan mengurangi pembentukan busa.
Bubur pulp yang telah dimasak pada unit pemasakan (digester) kemudian disaring dan dicuci (dibersihkan) dengan menggunakan air. Air berfungsi untuk menghilangkan lindi hitam (black liquor) yang dapat mengotori produk akhir dari pulp.
Sebuah sistem perputaran alat pencuci (washer) adalah serba bertahap
Alat pencuci (washer) yang berputar terdiri dari saringan (wire cloth) yang menutupi silinder tersebut. Air pencuci menggunakan shower / spray di permukaan bubur kayu secara terus-menerus.dan airnya turun ke tangki filtrate (dewatered) dengan menggunakan vakum.
Bubur kayu yang sudah dikeluarkan airnya (dewatered) dimasukkan ke suatu alat yang disebut screw conveyor dimana bubur kayu tersebut ditambah air pengencer dan masuk ke tahap kedua washer / alat pencuci. Air saringan tersebut ditampung di tangki filtrate yang letaknya di lantai bawah.
Di dalam sistem serba bertahap, bubur kayu tersebut diencerkan dengan lindi hitam baru yang akan dikirim ke washer tahap berikutnya. Dari sana proses pencuciannya terus diulang. Kekentalan bubur kayu di vat atau dipermukaan washer normalnya 1%. Sedangkan kekentalan bubur kayu sesudah diputar dari washer antara 10 %-14 %.
Dalam hal ini proses pencucian bersifat kontinyu. Dan saat ini telah dibuat indikasi yaitu pencucian atau pembersihan yang cukup efisien, dengan mengandung lebih banyak padatan dalam lindi hitam encer ke evaporator. Filtrat dari lindi hitam sebagian besar disalurkan ke dalam alat penguapan (evaporator). Ini merupakan filtrat pertama. Bilamana pencucian bubur pulp sebelum dipompakan ke dalam evaporator untuk penguapan.
Lindi hitam encer akan mengandung serat (fiber) yang jumlahnya berbeda-beda, tergantung pada kondisi alat penyaring pada digester. Bubur pulp ini akan memberi pengaruh buruk pada penguapan itu, dimana cenderung akan menumpuk dan mengurangi kapasitas pemanasan. Oleh karenanya penyaringan lindi hitam sering dilakukan untuk memperkecil jumlah serat-serat yang akan terbawa ke dalam evaporator ataupun tower evaporasi lindi hitam.
Air panas yang digunakan untuk mencuci di washer# 4 dengan temperatur 70oC. Air pencuci yang dipakai di washer# 4 kemudian dipakai untuk mengencerkan bubur kayu yang akan masuk ke washer# 4 serta untuk mencuci bubur kayu pada washer sebelumnya. Lindi hitam untuk mencuci bubur kayu di washer# 4 dapat memberikan kekentalan / kekuatan untuk masing-masing tahap dan di dalam kotoran bubur kayu untuk masing-masing tahap. Lindi hitam tersebut lalu dipompakan ke bagian evaporator (system recovery) dan bubur kayu yang sudah bersih dari washer terakhir dimasukkan ke tangki yang disebut unbleach tower.
Antara 98 %- 99 % dari bahan kimia yang dipakai keluar dari bubur pulp yang dicuci. Kandungan soda dari bubur pulp maksimal kira-kira 10 kg Na2SO4 per ton pulp kering, dan soda itu begitu kuat terikat pada bubur pulp. Natrium tersebut meninggalkan sistem pencucian (bersama bubur pulp) dalam bentuk natrium sulfat yang bersifat organik yang dinyatakan sebagai Na2SO4.
1. Untuk membersihkan (memurnikan) bubur pulp dari lindi pemasaknya.
2. Untuk menghemat biaya bahan-bahan kimia pemasak agar dapat dipakai kembali.
3. Untuk mengumpulkan bahan-bahan yang tidak larut yang dipakai kembali sebagai bahan bakar pada tahap pemasakan.
Bila pencucian kurang sempurna akan timbul kerugian antara lain :
- pada proses pemutihan dibutuhkan pemutih yang besar jumlahnya
- timbul busa dan lendir yang sangat mengganggu pada proses pembuatan kertas.
Prinsip dan Mekanisme Pencucian :
Dengan penambahan air, bahan-bahan yang terlarut dalam air akan larut sehingga akan didapatkan pulp yang bersih. Penggunaan air untuk pencucian tergantung dari pengolahan kembali sisa pemasakan (recovery,) untuk mengurangi polusi dilakukan penggunaan kembali air pencucian tersebut (water recycling). Pencucian ini dapat dilakukan berulang-ulang (multi stage washing), sehingga didapatkan pulp yang bersih atau digunakan air panas untuk pencucian (memurnikan efisiensi pencucian). Adapun pengaliran air untuk pencucian mengalir lambat supaya terjadi distribusi air yang baik pada pulp tanpa merusak pembentukan lembaran dan mengurangi pembentukan busa.
Bubur pulp yang telah dimasak pada unit pemasakan (digester) kemudian disaring dan dicuci (dibersihkan) dengan menggunakan air. Air berfungsi untuk menghilangkan lindi hitam (black liquor) yang dapat mengotori produk akhir dari pulp.
Sebuah sistem perputaran alat pencuci (washer) adalah serba bertahap
Alat pencuci (washer) yang berputar terdiri dari saringan (wire cloth) yang menutupi silinder tersebut. Air pencuci menggunakan shower / spray di permukaan bubur kayu secara terus-menerus.dan airnya turun ke tangki filtrate (dewatered) dengan menggunakan vakum.
Bubur kayu yang sudah dikeluarkan airnya (dewatered) dimasukkan ke suatu alat yang disebut screw conveyor dimana bubur kayu tersebut ditambah air pengencer dan masuk ke tahap kedua washer / alat pencuci. Air saringan tersebut ditampung di tangki filtrate yang letaknya di lantai bawah.
Di dalam sistem serba bertahap, bubur kayu tersebut diencerkan dengan lindi hitam baru yang akan dikirim ke washer tahap berikutnya. Dari sana proses pencuciannya terus diulang. Kekentalan bubur kayu di vat atau dipermukaan washer normalnya 1%. Sedangkan kekentalan bubur kayu sesudah diputar dari washer antara 10 %-14 %.
Dalam hal ini proses pencucian bersifat kontinyu. Dan saat ini telah dibuat indikasi yaitu pencucian atau pembersihan yang cukup efisien, dengan mengandung lebih banyak padatan dalam lindi hitam encer ke evaporator. Filtrat dari lindi hitam sebagian besar disalurkan ke dalam alat penguapan (evaporator). Ini merupakan filtrat pertama. Bilamana pencucian bubur pulp sebelum dipompakan ke dalam evaporator untuk penguapan.
Lindi hitam encer akan mengandung serat (fiber) yang jumlahnya berbeda-beda, tergantung pada kondisi alat penyaring pada digester. Bubur pulp ini akan memberi pengaruh buruk pada penguapan itu, dimana cenderung akan menumpuk dan mengurangi kapasitas pemanasan. Oleh karenanya penyaringan lindi hitam sering dilakukan untuk memperkecil jumlah serat-serat yang akan terbawa ke dalam evaporator ataupun tower evaporasi lindi hitam.
Air panas yang digunakan untuk mencuci di washer# 4 dengan temperatur 70oC. Air pencuci yang dipakai di washer# 4 kemudian dipakai untuk mengencerkan bubur kayu yang akan masuk ke washer# 4 serta untuk mencuci bubur kayu pada washer sebelumnya. Lindi hitam untuk mencuci bubur kayu di washer# 4 dapat memberikan kekentalan / kekuatan untuk masing-masing tahap dan di dalam kotoran bubur kayu untuk masing-masing tahap. Lindi hitam tersebut lalu dipompakan ke bagian evaporator (system recovery) dan bubur kayu yang sudah bersih dari washer terakhir dimasukkan ke tangki yang disebut unbleach tower.
Antara 98 %- 99 % dari bahan kimia yang dipakai keluar dari bubur pulp yang dicuci. Kandungan soda dari bubur pulp maksimal kira-kira 10 kg Na2SO4 per ton pulp kering, dan soda itu begitu kuat terikat pada bubur pulp. Natrium tersebut meninggalkan sistem pencucian (bersama bubur pulp) dalam bentuk natrium sulfat yang bersifat organik yang dinyatakan sebagai Na2SO4.