sholat berjama'ah menurut tuntunan Rasulullah SAW
Assmualaikum Wr. wb
Semoga Habib dan keluarga dalam lindungan Allah SWT Amin..
Habib, Saya mau tanya tentang sholat berjama'ah . Bagaimana tentang bacaan surah dan wirid sang Imam yang panjang, dan tartil juga lambat dan ini membuat tanda tanya para ma'mum . dan sang imam memberikan alasan karena ini untuk menghayati bacaan dan makna surah tersebut .
1. Bagaimana sholat berjama'ah menurut tuntunan Rasulullah SAW ..?
2. Bagaimana untuk menginatkan sang imam
3. Bagaimana kalau kita sesudah sholat jama'ah , wirid mengikuti sang imam atau kita wirid sendiri
terimakasih atas jawabannya dan mohon maaf lahir batin
habib munzir menjawab
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Kemuliaan Shiyaam walqiyam semoga selalu melimpahi hari hari anda,
1. mengenai bacaan Imam yg panjang merupakan hal yg dilarang oleh Rasul saw sebagaimana diriwayatkan bahwa Muadz bin Jabal ra mengimami jamaah dg bacaan surat panjang maka Rasul saw marah dan berkata : "Pembawa Fitnah.. pembawa fitnah..pembawa fitnah..!" (Shahih Bukhari hadits no.669)
demikian pula ketika datang seseorang kepada Rasul saw mengadukan bahwa ia tak mau lagi ikut shalat berjamaah karena bacaan shalatnya terlalu lama, maka Rasul saw naik ke mimbarnya dan belum pernah beliau marah seperti saat itu, seraya berkata : "mana diantara kalian yg membuat orang menjauh dari islam..??, siapapun diantara kalian mengimami agar meringankannya, karena diantara kalian orang lemah, diantara kalian orang tua, diantara kalian ada yg mempunyai hajat kesibukan lain" (Shahih Bukhari hadits no.670).
maka memanjangkan bacaan shalat itu salah besar dan tidak disukai oleh Rasul saw, namun boleh boleh saja bila disepakati oleh jamaah misalnya, selama tak ada yg merasa terganggu.
2. Bila mrngingatkan imam dengan teguran akan membuatnya marah, maka boleh sampaikan dengan surat misalnya, atau dengan menyampaikan pada orang yg ucapannya didengar oleh Imam, DKM Masjid misalnya.
3. membaca wirid sendiri boleh boleh saja saat Imam dan jamaah lain berdoa, namun yg afdhal adalah mengikuti jamaah karena itu lebih cepat dikabulkan karena di aminkan banyak orang, bila selesai maka barulah kita membaca doa sendiri, itu yg paling baik.
wallahu a'lam
Semoga Habib dan keluarga dalam lindungan Allah SWT Amin..
Habib, Saya mau tanya tentang sholat berjama'ah . Bagaimana tentang bacaan surah dan wirid sang Imam yang panjang, dan tartil juga lambat dan ini membuat tanda tanya para ma'mum . dan sang imam memberikan alasan karena ini untuk menghayati bacaan dan makna surah tersebut .
1. Bagaimana sholat berjama'ah menurut tuntunan Rasulullah SAW ..?
2. Bagaimana untuk menginatkan sang imam
3. Bagaimana kalau kita sesudah sholat jama'ah , wirid mengikuti sang imam atau kita wirid sendiri
terimakasih atas jawabannya dan mohon maaf lahir batin
habib munzir menjawab
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Kemuliaan Shiyaam walqiyam semoga selalu melimpahi hari hari anda,
1. mengenai bacaan Imam yg panjang merupakan hal yg dilarang oleh Rasul saw sebagaimana diriwayatkan bahwa Muadz bin Jabal ra mengimami jamaah dg bacaan surat panjang maka Rasul saw marah dan berkata : "Pembawa Fitnah.. pembawa fitnah..pembawa fitnah..!" (Shahih Bukhari hadits no.669)
demikian pula ketika datang seseorang kepada Rasul saw mengadukan bahwa ia tak mau lagi ikut shalat berjamaah karena bacaan shalatnya terlalu lama, maka Rasul saw naik ke mimbarnya dan belum pernah beliau marah seperti saat itu, seraya berkata : "mana diantara kalian yg membuat orang menjauh dari islam..??, siapapun diantara kalian mengimami agar meringankannya, karena diantara kalian orang lemah, diantara kalian orang tua, diantara kalian ada yg mempunyai hajat kesibukan lain" (Shahih Bukhari hadits no.670).
maka memanjangkan bacaan shalat itu salah besar dan tidak disukai oleh Rasul saw, namun boleh boleh saja bila disepakati oleh jamaah misalnya, selama tak ada yg merasa terganggu.
2. Bila mrngingatkan imam dengan teguran akan membuatnya marah, maka boleh sampaikan dengan surat misalnya, atau dengan menyampaikan pada orang yg ucapannya didengar oleh Imam, DKM Masjid misalnya.
3. membaca wirid sendiri boleh boleh saja saat Imam dan jamaah lain berdoa, namun yg afdhal adalah mengikuti jamaah karena itu lebih cepat dikabulkan karena di aminkan banyak orang, bila selesai maka barulah kita membaca doa sendiri, itu yg paling baik.
wallahu a'lam