berhak mewarisi
a. Kekerabatan sesungguhnya, yakni hubungan nasab. Yaitu ibu, bapak, anak-anak, saudara-saudara, para paman dan lain-lain. Ringkasnya adalah : orang tua, anak dan orang-orang yang bernasab dengan mereka. Firman Allah SWT :
وأولو الأرحام بعضهم أولى ببعض في كتاب الله15
b. Pernikahan, yaitu akad nikah yang syah yang terjadi di antara suami isteri, sekalipun sesudah pernikahan belum terjadi persetubuhan atau berduaan di tempat sunyi (khalwat). Mengenai nikah fasid atau nikah batal, tidak bisa menyebabkan hak waris. Firman Allah SWT :
ولكم نصف ما ترك أزواجكم إن لم يكن لهن ولد فإن كان لهن ولد فلكم الربع مما تركن من بعد وصية يوصين بها أو دين16
c. Perbudakan, yaitu hubungan bekas budak dengan orang yang memerdekakannya. Apabila bekas budak itu tidak mempunyai ahli waris yang berhak menghabiskan hartanya, sabda Rasul :
فإنما الولاء لمن اعتق17
انا وارث من لاوارث له اعقل له وارثه20