C. Media Pembelajaran

Setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar (artikel Arif, Pemanfaatan Media Massa : 2004 dalam www.google.com), jadi pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bilamana para tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar yang bersangkutan.
Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Pengertian sumber belajar secara sempit adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar – mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. Rivai dan Sudjana (1989:76). Pengertian sumber belajar yang luas diberikan Edgar Dale dalam Rivai dan Sudjana (1989:76), yaitu Edgar Dale menyatakan bahwa pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu, berbentk kerucut pengalaman. Perjenjangan jenis – jenis pengalaman tersebut disusun dari hasil yang kongkret sampai yang abstrak.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah proses komunikasi. Proses komunikasi harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. Agar tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu digunakan saran yang membantu proses komunikasi yang disebut media. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa tidak terlepas dari media. Media menjadi sarana yang efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, siswa cenderung lebih tertarik serta mudah menyerap informasi yang disampaikan yang disampaikan media.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach&Ely dalam Arsyad (2002:3), mengemukakan bahwa media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Media adalah kata jamak dari medium yang dalam arti umum dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Istilah ini menunjukkan segala sesuatu yang membawa atau menyalurkan informasi antara sumber dan penerima, karena itu film, televisi, radio, rekaman, photo, alat visual yang dipoyeksikan, barang cetakan, dan lain – lain sejenis itu adalah media komunikasi untuk menyampaikan pesan, gagasan atau ide.
AECT di Amerika memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/ informasi. Sementara itu Briggs (1970) dalam Sadiman, (1996:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Sesuatu dapat dikatakan sebagai media pendidikan/ pembelajaran apabila mereka (media) itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Sedangkan media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hamalik (1985:23).
Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad. (2002:4), mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran misalnya buku, tape-recorder, kaset, film, video, slide, dan lain-lain. Menurut Hamalik (1994:12) media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.
Berpedoman pada semua pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/ teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan anak didik/ warga belajar dapat berlangsung tepat guna dan berdaya guna.
Rivai&Sudjana (2002:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu :
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran;
c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata–mata komunikasi verbal melalui penuturan kata–kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraioan guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, memamerkan dan lain–lain.
Proses belajar mengajar pada hakekatnya proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/ media tertentu ke penerima pesan. Pesan berisi ajaran dan didikan yang ada dikurikulum dituangkan oleh guru atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan ataupun tertulis) maupun simbol non verbal atau visual. Sadiman, (2002:11)
Hamalik dalam Arsyad, (2002:15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Edgar Dale dalam Arsyad (2002:15) memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar seorang peserta didik melalui indra pandang berkisar 75%, melalui indra dengar 13%, dan melaui indra lainnya sekitar 12%.
Menurut Nana Sudjana (1990:2), media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Alasan media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa adalah : (a) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan motivasi belajar, (b) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih dapat dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran secara lebih baik, (c) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru atau dosen sehingga siswa tidak mengalami kebosanan, (d) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, mendengar, melakukan/ mendemonstrasikan dan lain-lain.
Seorang guru harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi :
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3. Seluk beluk proses belajar;
4. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
5. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan;
7. Berbagai jenis alat atau teknik media media pendidikan;
8. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
9. Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Kareketeristik berbagai jenis media yang biasa dipakai dalam kegiatan belajar mengajar antara lain yaitu :
1. Berdasarkan Indra yang Digunakan
a. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indra pendengaran pendengaran, pesan yang disampaikan dituangkan kedalam lambing-lambang auditif baik verbal maupun non verbal. Beberapa jenis media audio antara lain, radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam dan laboratorium bahasa.
b. Media Visual
Media visual berkaitan dengan indra penglihatan, misalnya gambar, diagram, grafik, dan sebagainya.
c. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan jaman, meliputi media yang dapat didengar, dilihat, dan yang dapat didengar dan dilihat. Adapun jenis media audio visual antara lain, film bingkai, film rangkai, media transparansi, film, televisi, video/ VCD. Video/ VCD sebagai media audio visual semakin lama semakin lama semakin populer dalam masyarakat, dengan banyak dijualnya VCD dipasaran VCD bukan lagi barang yang mahal. Pesan yang disampaikan video/VCD adalah fakta, maupun fiktif, bisa bersifat informatif, edukatif, maupun intraksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh video/ VCD. Tapi ini tidak berarti bahwa video/ VCD akan menggantikan kedudukan film.
2. Berdasarkan Jenis Pesan
a. Media Cetak
Merupakan bahan cetak dari bahan intraksional, misal : buku, pamlet, koran, dan sebagainya
b. Media Noncetak
Media yang bukan dicetak, misalnya media melalui radio.
c. Media Grafis
Yang dimaksud dengan media grafis adalah semua media yang mengandung grafis (tulisan/gambar). Adapun jenis dari media grafis yaitu:
(1) Media bagan, adalah penyajian diagramatik suatu lambang visual.
(2) Media grafik, adalah media yang membuat penyajian perlakuan data-data bilangan secara diagramatik.
(3) Media poster, adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, siaran atau ide, misalnya : poster penghijauan, poster lalu lintas, dll.
(4) Karikatur, adalah bentuk informasiyang selain lucu juga bersifat sindiran.
(5) Media gambar, adalah media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dalam dua dimensi, yang berupa foto/lukisan.
d. Media Non Grafis
3. Berdasarkan Sasarannya
a. Media Jangkauan Terbatas (tape)
b. Media Jangkauan Yang Luas (radio)
Jerold Kemp (1986) dalam Rohani (1997:16), mengemukakan klasifikasi media pembelajaran sebagai berikut :
1. Printed media (media cetak);
2. Display media (media pameran);
3. Overhead transparencies;
4. Audiotape recording (rekaman pita audio);
5. Slide series dan filmstrips;
6. Multi image presentation;
7. Video recordings and motion picture film (rekaman video dan film);
8. Computer based instruction (pembelajaran berasaskan computer).
Jenis dan karakteristik media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audio visual video compact disc. Media audio visual yang dipergunakan adalah video compact disc pembelajaran IPS dengan materi Komunikasi, Transportasi dan Pasar.
Karakteristik media audio visual diantaranya mempunyai kelebihan yaitu (1) selain bergerak dan bersuara, film ini dapat menggambarkan suatu proses, (2) dapat menimbulkan kesan tentang ruang dan waktu, (3) tiga dimensional dalam penggambarannya, (4) suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk impresi yang murni, (5) jika film itu suatu pelajaran, dapat menyampaikan suara seorang ahli dan sekaligus memperlihatkan penampilannya, (6) kalau film itu berwarna, jika autentik dapat menambahkan realitas kepada medium yang sudah realistis itu, (7) dapat menggambarkan teori sains dengan teknik animasi. Sulaeman, (1981:191).
Sedangkan kekurangan media audio visual diantaranya yaitu : (1) film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan selagi film berputar. Memang film dapat dihentikan sementara waktu untuk memberi penjelasan, namun hal itu akan mengganggu keasikan penonton, (2) jalan film terlalu cepat; tidak semua orang dapat mengikutinya dengan baik. Lebih-lebih kalau film dipertunjukkan kepada orang yang kurang pendidikan. Mereka tidak dapat mencernakan apa yang berlalu dihadapan mata mereka dalam tempo yang begitu cepat, (3) apa yang sudah lewat tidak dapat diulang kalau ada bagian film yang harus mendapat perhatian kembali. Atau seluruh film harus diputar kembali. Sulaeman, (1981:192).
Batasan-batasan mengenai pengertian media di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
2. Media Video Compact Disc (VCD) Pembelajaran
VCD sebagai salah satu dari media belajar dikenal juga dengan istilah audio visual aids, yaitu alat – alat yang audible artinya dapat didengar dan alat–alat yang visible artinya dapat dilihat. VCD ini sangat bermanfaat dalam menciptakan cara berkomunikasi yang efektif.
Video Compact Disc adalah system penyimpanan dan rekaman video dimana signal audio-visual direkam pada disket plastik, bukan pada pita magnetik. Arsyad (2002:36). Penjelasan tentang Video Compact Disc ini, antara lain: “VCD stands for 'Video Compact Disc' and basically it is a CD that contains moving pictures and sound” (www.video_help.com) artinya kurang lebih VCD merupakan kependekan dari Video Compact Disc dan pada dasarnya Video Compact Disc adalah keping CD yang berisi gambar yang bergerak dan suara. Satu keping Video Compact Disc mempunyai kapasitas untuk menyimpan gambar bergerak dan suara stereo yang bermutu selama 74 / 80 menit pada 650 MB / 700 MB CD. Video Compact Disc mengandung video dan suara yang lebih bermutu daripada kaset VHS dan dapat diputar di disk player atau computer.
Video Disc atau Video Compact Disc merupakan sistem penyimpanan informasi gambar dan suara pada piringan. Sadiman (1996:295). Media Video Compact Disc merupakan perpaduan antara media suara (audio) dan media gambar (video), yang sangat memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara guru sebagai tenaga pengajar dengan siswa di dalam proses pembelajaran. Media Video Compact Disc merupakan sinkronisasi antara media audio dan video yang saling mendukung yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran bagi audien atau pendengar.
Media Video Compact Disc mempunyai dua perangkat yaitu perangkat keras atau hardware dan perangkat lunak atau software. Adapun perangkat keras dari Video Compact Disc adalah player atau alat yang memproses perangkat lunak ke dalam tampilan gambar, sedangkan perangkat lunaknya adalah berupa kepingan disk, yang berisi data yaitu Pembelajaran IPS. Selain player dan kepingan disk atau software ada alat yang membantu fungsi player dan kepingan disk dalam menampilkan gambar, alat tersebut berupa televisi yang nantinya dihubungkan dengan player melalui kabel. (Delivery Methods - Online & Distance Learning Colorado State Continuing Education.htm, 2005 dalam www.yahoo.com) juga menyatakan ada dua macam bentuk dari VCD :
a. Pra-rekaman
Perekaman Video Compact Disc ini dilakukan sebelum pembelajaran dimulai jadi sebagai tambahan informasi atau bekal diawal pembelajaran.
b. Perekam secara langsung
Video Compact Disc ini direkam secara langsung diruang kelas sehari – hari.


Ada beberapa alat yang digunakan untuk memutar VCD antara lain
a. DVD Player yang sudah beredar dipasaran.
b. VCD Player yang ada.
c. Semua computer yang sudah dilengkapi denga CD ROMS / DVD ROMS dengan menggunakan bantuan software MPEG-1 yang memadai ( Seperti Windows Media Player, Subhash VCD Player, dan Quick VCD Player.
d. Play Station I, Sega Satura, dan Dreamcast dengan VCD Addon, dan lain – lain. (Delivery Methods - Online & Distance Learning Colorado State Continuing Education.htm, 2005 dalam www.yahoo.com )
VCD termasuk juga multi media, dimana untuk mengoperasikan Video Compact Disc bisa mengggunakan komputer. Menurut Walter Oleksy (1995) dalam www.google.com bahwa multimedia adalah perkataan teknologi untuk perkakasan (hardware) dan perisian (software) yang membawa bersama – sama berjenis – jenis media teks, illustrasi – illustrasi, gambar – gambar foto, bunyi, suara, animasi dan video dalam komputer.
Di dalam pembuatan Video Compact Disc di samping membuat naskah dan menyuting obyek kita juga menggunakan teknik yang menggabungkan data, teks, gambar, grafik, animasi, bunyi dan video.
Di era globalisasi ini penggunaan teknologi komunikasi dan informasi sangat penting bagi majunya dunia pendidikan. Teknologi komunikasi dan informasi sangat penting bagi dunia pendidikan, saat ini tidak hanya sebagai media alternatif untuk melaksanakan proses belajar mengajar, tetapi sudah harus diposisikan sebagai alat dalam kompetisi pendidikan. Dalam praktik informasi, layanan jenis apapun akan tersedia, di manapun, kapanpun dan ke manapun kita berkomunikasi akan tak terukur lagi, Semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi serta desakan kompetisi global, pendidikan melalui media teknologi komunikasi dan informasi sudah waktunya diterapkan. Teknologi komunikasi dan informasi harus dimanfaatkan untuk dunia pendidikan, karena bisa menembus dinding penyekat, murah meriah dan jangkauannya lebih luas dan tidak mengenal waktu,.
Saat ini, telah dikembangkan model pembelajaran dengan menggunakan multi media berupa kaset dan Video Compact Disk (VCD). VCD ini sangat bermanfaat dalam menciptakan cara berkomunikasi yang efektif, dengan jangkauan luas, cepat, merata, logis dan ilmiah sebagai partner guru dalam mengajar. Dengan sistem pembelajaran tersebut para siswa dituntut aktif. Semua program dan kebijakan tersebut diarahkan untuk mencapai kebijakan pendidikan dan kebudayaan, berupa memperluas kesempatan memperoleh pendidikan, meningkatkan mutu dan produk pendidikan, dan ketahanan kebudayaan.
Unsur dari VCD Pembelajaran antara lain adalah kesesuaian dengan tujuan, penyajian materi dan penampakan gambar, VCD menarik dan mudah dipahami.

Kelebihan dari VCD untuk pembelajaran antara lain :
1. Jangkauan VCD sangat luas, cepat, merata dan ilmiah.sebagai partner guru dalam mengajar;
2. Dengan VCD siswa akan menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar;
3. Harganya murah;
4. Siswa dapat belajar sendiri dirumah dengan menonton VCD tersebut;
5. VCD dapat menunjukkan unsur gerak sekaligus suara karena dalam penayangannya VCD gerakan dapat diperlambat ataupun dipercepat;
6. VCD dapat menunjukkan objek besar atau kecil, suatu objek dapat juga diperbesar ataupun diperkecil dengan VCD;
7. Penayangan VCD dapat diulang-ulang sehingga siswa dapat belajar sendiri dirumah dengan menonton VCD tersebut;
8. Dapat dengan mudah di duplikat;
9. Ukuran VCD sangat praktis, mudah dibawa.
Selain manfaat di atas, VCD juga mempunyai kekurangan, antara lain :
1. Dalam memproduksi isi VCD perlu biaya banyak (mahal);
2. Dalam memproduksi juga perlu ahli;
3. Perlu waktu yang lama dalam membuat film;
4. Perlu perawatan;
5. Mudah rusak karena tergores;
6. Apabila siswa belajar sendiri dirumah dengan menonton VCD tersebut dan ada materi yang tidak diketahui, siswa tidak bisa bertanya langsung kepada guru.
Dalam menggunakan VCD dibutuhkan video player ataupun CD Room, adapun cara penggunaannya adalah sebagai berikut : masukkan VCD ke dalam tempat kaset compact disc, setelah itu pilih tombol sesuai dengan fungsinya :
(1) Eject berfungsi untuk membuka dan menutup tempat kaset VCD;
(2) Power berfungsi mematikan VCD;
(3) Next berfungsi untuk menayangkan tayangan berikutnya;
(4) Minimize untuk memperkecil tampilan;
(5) Maximal untuk memperbesar tampilan;
(6) FB untuk memperlambat gerakan;
(7) FF untuk mempercepat gerakan;
(8) Return untuk kembali ke tayangan sebelumnya;
(9) Mute untuk menghentikan suara;
(10) Pause untuk menghentikan tampilan.
Tahap – tahap pembuatan VCD Pembelajaran
1. Peralatan dan Bahan
Pembuatan VCD Pembelajaran kita membutuhkan beberapa alat dan bahan. Alat tersebut berguna untuk mengambil gambar atau menyoting obyek yang akan dibuat VCD Pembelajaran.
Alat – alat tersebut antara lain :
1. Video Camera Recorder atau sering disebut Handycam Vision TM seri CCD.TRVIGE;
2. Tripot;
3. Komputer Pentium IV;
Bahan – bahan pembuatan VCD Pembelajaran antara lain :
1. Kaset Handycam Hi8;
2. Blank CD-R / CD-RW;
2. Penyusunan Program Materi
Proses penyusunan program materi atau penulisan naskah menurut Haryono (1987:14 ) berdasarkan langkah – langkat berikut ini :
a. Menulis Rasional dari produk yang dibuat.dan sinopsis;
b. Menetapkan identitas program;
c. Merumuskan tujuan pembelajaran;
d. Mengidentifikasi audiens;
e. Mengidentifikasi GBIP;
f. Menetapkan treatmen;
g. Membuat naskah;
Penyusunan program materi, pertama kali ditetapkan mata pelajaran, kelas, semester, pokok materi, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator setelah itu rangkaian materi


3. Produksi Program
Memproduksi program adalah mengubah naskah menjadi program. Setelah rancangan materi dibuat maka langkah selanjutnya dibuat langkah – langkah produksi dalam bentuk VCD Pembelajaran,

4. Evaluasi Program
Evaluasi program adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu program. Produk VCD pembelajaran dievaluasi oleh ahli sehingga VCD pembelajaran itu layak untuk ditayangkan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel