A. Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan proses penting dalam perusahaan. Dengan penggunaan manajemen yang baik, maka tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Ada beberapa pengertian manajemen dari para ahli dimana para ahli tersebut membuat pengertian yang berbeda.
1. Pengertian manajemen menurut Marry Parker Follet
Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain (James. A.F. Stoner dan Alfonsus Sirait, 1990).
2. Pengertian manajemen menurut James A.F. Stoner
Manajemen merupakan proses perencanaan, mengorganisasikan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan (Sentanoe Kertonegoro, 1994)
3. Sedangkan menurut Prof. Oie Liang Lee
Manajemen adalah ilmu dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Basu Swasta, DH dan Ibnu Sukotjo, 1992)
Dari uraian-uraian di atas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian manajemen adalah merupakan ilmu perencanaan dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

B. Pengertian Manajemen Personalia
Seperti ilmu yang lain menyangkut manusia tidak ada definisi manajemen personalia yang telah diterima secara universal. Masing-masing penulis buku teks tentang bidang tersebut membuat definisi yang berbeda satu sama lain.
1. Menurut Flippo manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan dari pengarahan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat (Edwin B. Flippo, 1990).
2. Menurut French definisi manajemen personalia sebagai penarikan seleksi, pengembangan penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi (T. Hani Handoko, 1987).
3. Sedangkan menurut Heidjrachman, definisi manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, dan pemeliharaan serta pengawasan dari pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan baik individu maupun masyarakat (Heidjrachman dan Saud Husnan, 1997).
Dari beberapa pengertian manajemen personalia diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa manajemen personalia adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan serta pemutusan hubungan kerja terhadap sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi, individu, dan masyarakat.

C. Fungsi-fungsi Manajemen Personalia
Sesuai dengan pengertian manajemen personalia maka secara garis besar fungsi-fungsi dari manajemen personalia dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Fungsi manajemen
a. Perencanaan / planning
Menentukan dan menetapkan tindakan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa sebelum tindakan dilaksanakan.
b. Pengorganisasian / organizing
Perancangan dan pengembangan organisasi baik yang menyangkut sumber daya manusia maupun sumber daya lain termasuk tugas dan tanggung jawab.
c. Pengarahan / directing
Proses mengajak anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan dalam tercapainya tujuan.
d. Pengendalian / controlling
Penemuan dan penerapan cara suatu peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan.
2. Fungsi-fungsi operasional
a. Pengadaan
Fungsi ini terutama menyangkut tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja dan penarikannya seleksi dan penempatannya.
b. Pengembangan
Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan lewat latihan (training), yang diperlukan untuk dapat menjalankan tugas dengan baik.
c. Kompensasi
Sebagai pemberian penghargaan yang adil dan layak terhadap para karyawan kesesuaian dengan sumbangan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.

d. Integrasi
Integrasi ini menyangkut penyesuaian keinginan dari para individu dengan keinginan organisasi dan masyarakat.
e. Pemeliharaan
Fungsi yang mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.

D. Kepemimpinan
Pemimpin merupakan sumber daya manusia kunci dalam organisasi manapun. Tanpa kepemimpinan sebuah organisasi hanyalah suatu kekacauan manusia dan mesin.
Kebanyakan definisi tentang kepemimpinan mempertalikan fungsi pemimpin dalam organisasi dengan sasaran. Beberapa pengertian diantaranya (Komaruddin, 1990) :
1. Menurut Ordway Tead,
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan.
2. Menurut George R. Terry
Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok.
3. Menurut Keith Davis
Kepemimpinan adalah faktor kemanusiaan yang mengikat kelompok menjadi satu dan mendorongnya menuju tujuan.
Dari beberapa pengertian kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemauan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan perusahaan.

E. Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Setiap pemimpin dalam memimpin suatu organisasi mempunyai tipe dan gaya kepemimpinan tersendiri.
1. Tipe kepemimpinan
a. Tipe otokratis
Pimpinan yang mendasarkan diri pada perintah/ pemaksaan kehendak dan tidak mempertimbangkan keadaan bawahan.
b. Tipe suportif
Pimpinan yang mempunyai anggapan bahwa para bawahan ingin bekerja dan berkembang oleh karena itu atasan cukup memberi dorongan.
c. Tipe demokratik
Pimpinan yang berpendapat bahwa perencanaan pengambilan keputusan dan pengawasan diambil secara bersama-sama antara anggota organisasi.
d. Tipe birokrasi
Pimpinan yang mendasarkan diri bahwa bawahan harus dibina sesuai aturan sehingga dalam memimpin selalu melaksanakan aturan/ tidak fleksibel sehingga sulit dalam pengambilan keputusan.
e. Tipe Laissez-faire
Pemimpin yang memberikan kebebasan sepenuhnya pada kelompok atau individu dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini partisipasi pimpinan tidak langsung.
2. Gaya kepemimpinan
Setiap pemimpin bisa mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau lebih jelek dari pada gaya kepemimpinan yang ada dengan menggunakan dasar tertentu.
Berikut gaya kepemimpinan menurut Jeff Harris :
a. The Autocratic leader
Seorang pemimpin yang otokratik menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan, dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan pengawasan bawahan terpusat ditangannya.
b. The participative leader
Apabila seorang pemimpin menggunakan gaya partisipasi ia menjalankan kepemimpinannya dengan konsultasi. Ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahan mengenai keputusan yang akan diambil.
c. The free rein leader
Di sini pimpinan menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada para bawahan dalam artian pimpinan menginginkan agar para bawahan bisa mengendalikan diri mereka sendiri di dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

F. Teori Kepemimpinan dan Pendekatan Kepemimpinan
Sebelum mencoba untuk menganalisa kedudukan kepemimpinan suatu organisasi, perlu menelusuri perkembangan teori kepemimpinan terlebih dahulu. Beberapa teori tersebut diantaranya (Sukanto Reksohadiprojo, dan T. Hani Handoko, 1996) :

1. Teori kepemimpinan
a. Teori sifat kepemimpinan
Teori ini mengatakan bahwa seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi pimpinan atau dengan individu yang lahir telah membawa ciri-ciri tertentu yang memungkinkan dia menjadi seorang pemimpin.
b. Teori Path – Goal
Teori ini merupakan pengembangan yang wajar sebab kepemimpinan erat hubungannya dengan motivasi di satu pihak dan kekuasaan di pihak lain. Teori Path – Goal ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja.
c. Teori sifat
Teori ini merupakan analisa ilmiah tentang kepemimpinan, dimiliki dengan memusatkan perhatian pada pemimpin itu sendiri. Ada beberapa faktor yang bisa diteliti dari kepemimpinan yaitu: kecerdasan, perasaan humor, kejujuran, simpati, dan percaya diri.
d. Teori kelompok
Teori beranggapan bahwa kelompok bisa mencapai tujuannya dengan melalui pertukaran positif antara pimpinan dan bawahan.
2. Pendekatan kepemimpinan
Berbagai studi tentang kepemimpinan mengelompokkan pendekatan kepemimpinan menjadi tiga pendekatan yaitu :
a. Pendekatan atas traits
Yaitu pendekatan berdasarkan sifat, perangai atau kualitas yang diperlukan seseorang untuk menjadi pimpinan.
b. Pendekatan behavior (perilaku)
Yaitu pendekatan yang mempelajari perilaku yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif.
c. Pendekatan contingency
Yaitu pendekatan berdasarkan atas faktor-faktor situasional, untuk menentukan gaya kepemimpinan efektif.

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel