Daging yang Halal
MSN.24 FEB 2011.PREPOST.BAH (1)
Daging yang Halal
Sultan al-Awliya
Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani
24 Februari 2011 Lefke, Siprus
(Diterjemahkan dari Bahasa Turki)
(Tamu: Mereka adalah orang-orang dengan berbagai macam penyakit, stres, marah dan suka menyerang.)
Hal itu disebabkan karena mereka menyembelih hewan dengan cara yang zalim, yang membuat sifat-sifat dari hewan itu berpindah kepada mereka melalui dagingnya. Tidak ada hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah akan menjadi halal bagi manusia. Hewan apapun yang disembelih di luar aturan Syariah tidak akan membuat dagingnya halal; dan itu akan menjadi sebab timbulnya berbagai macam penyakit, na`uudzu billah. Disembelih dengan menyebut nama Allah merupakan hak bagi hewan itu! Bagi orang yang memakan dagingnya, hewan itu akan berkata, “Sekarang engkau menjadi hewan!”
(Tamu: Oh Sultan, sekarang tidak ada lagi orang yang berpikir seperti ini.)
Bagaimana mereka dibiarkan? Semua orang telah menjadi hewan. Itulah sebabnya pada saat sakaratul maut, mereka semua meninggal dalam keadaan tersiksa. Tidak ada orang di Eropa yang meninggal dalam keadaan damai, tidak. Hewan itu melarang dagingnya sendiri untuk dimakan, dan oleh sebab itu, ayam dan sapi akan menjadi racun bagi mereka sendiri. Mereka makan dari daging yang haram itu, yang mencegah mereka untuk memperoleh kehidupan yang damai, dan pada akhirnya muncullah berbagai macam penyakit. Itulah sebabnya penyakit semakin bertambah. Mereka seperti memakan jerami; tidak akan ada manfaatnya, karena itu hanya akan menimbulkan penyakit. Kecuali yang menyembelih adalah Muslim. Hewan apapun yang disembelih tanpa menyebutkan nama Allah tidak akan membuat dagingnya halal bagi manusia.
(Doa) Yaa Allah! Janganlah Engkau mencegah kami untuk berada di bawah bendera Nabi (s). Janganlah Engkau jadikan kami orang-orang yang sampai pada Telaga Kawtsar tetapi kemudian dicampakkan! Yaa Rabb! Engkau tahu, bahwa orang-orang ini adalah para fuqaraa, fakir miskin. Kirimkanlah Inaayati Rabbaniyya, Kenikmatan Surgawi-Mu kepada umat Muslim yang lemah ini agar mereka menjadi Muslim pemberani, sehingga orang yang melihat wajah mereka akan gentar kepadanya! Muslim ini telah menjadi ketakutan bahkan dari bayangan musuh Allah. Jangan takut! Mereka tidak boleh takut!
Ya Allah! Jagalah agar keluarga kami dan anak-anak kami tidak menyimpang jauh dari diin dan imaan. Biarkanlah mereka tahu siapa leluhur mereka, siapa Nabi mereka! Biarkanlah mereka tahu jalan mereka, apa yang halal dan apa yang haram, dan agar mereka hidup sebagai manusia, sebagai Muslim. Biarkanlah mereka mencapai rida-Mu dan jadikanlah Jannat al-Firdaws sebagai maqam mereka. Tawbah yaa Rabbii!
Wahai Sultan, limpahkanlah kami dengan Rahmat! Kami telah melakukan dosa yang tak terhitung; namum demikian dosa-dosa kami bahkan bagaikan sebuah titik dibandingkan luasnya Bahru ‘l-Rahmah, Samudra Rahmat-Mu. Tetapi sesuai dengan perintah, edep yahu, “Adab, wahai hamba!” kirimkanlah orang-orang yang akan mengajari kami bagaimana menjaga adab, perilaku yang baik. Dan bagi mereka yang menghina Muslim, segera setelah mereka bertemu seorang Muslim, buatlah agar hati mereka menjadi gemetar! Allahu Akbar! Semoga Allah menganugerahkan kita akhir yang baik.
Fatihah.
Dipublikasikan oleh Google Drive–Laporkan Penyalahgunaan –Dimutakhirkan secara otomatis setiap 5 menit
Daging yang Halal
Sultan al-Awliya
Mawlana Syekh Nazim al-Haqqani
24 Februari 2011 Lefke, Siprus
(Diterjemahkan dari Bahasa Turki)
(Tamu: Mereka adalah orang-orang dengan berbagai macam penyakit, stres, marah dan suka menyerang.)
Hal itu disebabkan karena mereka menyembelih hewan dengan cara yang zalim, yang membuat sifat-sifat dari hewan itu berpindah kepada mereka melalui dagingnya. Tidak ada hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah akan menjadi halal bagi manusia. Hewan apapun yang disembelih di luar aturan Syariah tidak akan membuat dagingnya halal; dan itu akan menjadi sebab timbulnya berbagai macam penyakit, na`uudzu billah. Disembelih dengan menyebut nama Allah merupakan hak bagi hewan itu! Bagi orang yang memakan dagingnya, hewan itu akan berkata, “Sekarang engkau menjadi hewan!”
(Tamu: Oh Sultan, sekarang tidak ada lagi orang yang berpikir seperti ini.)
Bagaimana mereka dibiarkan? Semua orang telah menjadi hewan. Itulah sebabnya pada saat sakaratul maut, mereka semua meninggal dalam keadaan tersiksa. Tidak ada orang di Eropa yang meninggal dalam keadaan damai, tidak. Hewan itu melarang dagingnya sendiri untuk dimakan, dan oleh sebab itu, ayam dan sapi akan menjadi racun bagi mereka sendiri. Mereka makan dari daging yang haram itu, yang mencegah mereka untuk memperoleh kehidupan yang damai, dan pada akhirnya muncullah berbagai macam penyakit. Itulah sebabnya penyakit semakin bertambah. Mereka seperti memakan jerami; tidak akan ada manfaatnya, karena itu hanya akan menimbulkan penyakit. Kecuali yang menyembelih adalah Muslim. Hewan apapun yang disembelih tanpa menyebutkan nama Allah tidak akan membuat dagingnya halal bagi manusia.
(Doa) Yaa Allah! Janganlah Engkau mencegah kami untuk berada di bawah bendera Nabi (s). Janganlah Engkau jadikan kami orang-orang yang sampai pada Telaga Kawtsar tetapi kemudian dicampakkan! Yaa Rabb! Engkau tahu, bahwa orang-orang ini adalah para fuqaraa, fakir miskin. Kirimkanlah Inaayati Rabbaniyya, Kenikmatan Surgawi-Mu kepada umat Muslim yang lemah ini agar mereka menjadi Muslim pemberani, sehingga orang yang melihat wajah mereka akan gentar kepadanya! Muslim ini telah menjadi ketakutan bahkan dari bayangan musuh Allah. Jangan takut! Mereka tidak boleh takut!
Ya Allah! Jagalah agar keluarga kami dan anak-anak kami tidak menyimpang jauh dari diin dan imaan. Biarkanlah mereka tahu siapa leluhur mereka, siapa Nabi mereka! Biarkanlah mereka tahu jalan mereka, apa yang halal dan apa yang haram, dan agar mereka hidup sebagai manusia, sebagai Muslim. Biarkanlah mereka mencapai rida-Mu dan jadikanlah Jannat al-Firdaws sebagai maqam mereka. Tawbah yaa Rabbii!
Wahai Sultan, limpahkanlah kami dengan Rahmat! Kami telah melakukan dosa yang tak terhitung; namum demikian dosa-dosa kami bahkan bagaikan sebuah titik dibandingkan luasnya Bahru ‘l-Rahmah, Samudra Rahmat-Mu. Tetapi sesuai dengan perintah, edep yahu, “Adab, wahai hamba!” kirimkanlah orang-orang yang akan mengajari kami bagaimana menjaga adab, perilaku yang baik. Dan bagi mereka yang menghina Muslim, segera setelah mereka bertemu seorang Muslim, buatlah agar hati mereka menjadi gemetar! Allahu Akbar! Semoga Allah menganugerahkan kita akhir yang baik.
Fatihah.
Dipublikasikan oleh Google Drive–Laporkan Penyalahgunaan –Dimutakhirkan secara otomatis setiap 5 menit