Corporate Identity
Corporate Identity terbentuk dari image atau pencitraan suatu lembaga. Berikut ini adalah beberapa teori yang menjelaskan mengenai image atau pencitraan.
a. "Image is therefore not what is perceived but what results from the act of perceptian of the outer reality perhaps combined with memories. It is that which is in people's minds yet that, is much dependent upon what they see and what had been in their mind." (Samuels & Samuels, 1975).
Maksud dari ungkapan tersebut adalah image tidak didapat dari pengamatan secara langsung, melainkan dari pemikiran dan terkadang digabungkan dengan ingatan akan sesuatu hal yang juga merupakan hasil dari pengamatan-pengamatan sebelumnya.
b. "The total impression of what a person or group of people think and know about an object." (Aacker, David A.& Myers, John G. Advertising Management. Edisi II New Delhi Prentice Hall of India. 1986. P. 134)
Maksud dari ungkapan tersebut ialah image merupakan impresi keseluruhan dari apa yang dipikirkan dan diketahui satu atau sekelompok orang.
c. "The identity of the corporation must be so clear that it becomes the yardstik against which its products, behaviour and actions are measured. This means that the identity cannot simply be a slogan, a collection of phrases: it must be an affirmation of its identity." menurut Wally Olins dalam bukunya 'Corporate Identity' (Thames & Hudson). Maksud dari ungkapan tersebut adalah identitas dari suatu perusahaan atau badan usaha haruslah jelas dan bukan dalam bentuk kalimat ataupun slogan, melainkan dalam bentuk visual, sehingga dapat dijadikan dasar dari setiap tindakan yang diambil, perilaku anggotanya dan produk yang dihasilkan.
Berdasarkan teori-tori tersebut, dapat disimpulkan bahwa corporate identity merupakan pedoman bagi suatu perusahaan atau badan untuk bekerja, berperilaku sesama karyawan dan bukan karyawan, yang berasal dari pemikiran satu atau beberapa orang yang mendirikan perusahaan atau badan usaha tersebut, untuk diaplikasikan kepada produk maupun jasanya. Corporate Identity dapat berupa pencitraan (visual) atau verbal (tagline, slogan).
Secara luas Corporate Identity mengartikan lambang dari suatu perusahaan atau lembaga dan dalam maknanya mencakup masalah : identitas visual, sikap, kepribadian, bentuk dan gaya kegiatan, tata kerja dan tata hubungan. Selain itu juga bermakna sebagai pernyataan posisi (positioning) seuatu lembaga di antara lembaga – lembaga lainnya yang sejenis.
Corporate : of or by a group of individuals acting as a single body
Dalam kata ini terkandung makna keterpaduan, badan usaha / lembaga.
Identity : identitas, jati diri / kepribadian
Dalam kata ini terkandung makna keaslian diri yang tampak dari luar / fisik maupun dari dalam diri, termasuk bentuk kepribadian dan cara bersikap
( Sumber : The Holt Intermediate Dictionary of America English )
Corporate Identity
= A corporate culture ( tata kerja, tingkah laku kerja, budaya kerja )
= Identitas Visual
Syarat umum dalam membangun corporate identity yaitu :
1. Dapat masuk ke dalam berbagai media
2. Konsisten
3. Di dalamnya berisi : a. LOGOGRAM (abstrak maupun non abstrak)
b. LOGOTYPE
c. COLOUR IDENTITY
d. BASIC LAYOUT
e. PRINCIPAL TYPEFACE
a. "Image is therefore not what is perceived but what results from the act of perceptian of the outer reality perhaps combined with memories. It is that which is in people's minds yet that, is much dependent upon what they see and what had been in their mind." (Samuels & Samuels, 1975).
Maksud dari ungkapan tersebut adalah image tidak didapat dari pengamatan secara langsung, melainkan dari pemikiran dan terkadang digabungkan dengan ingatan akan sesuatu hal yang juga merupakan hasil dari pengamatan-pengamatan sebelumnya.
b. "The total impression of what a person or group of people think and know about an object." (Aacker, David A.& Myers, John G. Advertising Management. Edisi II New Delhi Prentice Hall of India. 1986. P. 134)
Maksud dari ungkapan tersebut ialah image merupakan impresi keseluruhan dari apa yang dipikirkan dan diketahui satu atau sekelompok orang.
c. "The identity of the corporation must be so clear that it becomes the yardstik against which its products, behaviour and actions are measured. This means that the identity cannot simply be a slogan, a collection of phrases: it must be an affirmation of its identity." menurut Wally Olins dalam bukunya 'Corporate Identity' (Thames & Hudson). Maksud dari ungkapan tersebut adalah identitas dari suatu perusahaan atau badan usaha haruslah jelas dan bukan dalam bentuk kalimat ataupun slogan, melainkan dalam bentuk visual, sehingga dapat dijadikan dasar dari setiap tindakan yang diambil, perilaku anggotanya dan produk yang dihasilkan.
Berdasarkan teori-tori tersebut, dapat disimpulkan bahwa corporate identity merupakan pedoman bagi suatu perusahaan atau badan untuk bekerja, berperilaku sesama karyawan dan bukan karyawan, yang berasal dari pemikiran satu atau beberapa orang yang mendirikan perusahaan atau badan usaha tersebut, untuk diaplikasikan kepada produk maupun jasanya. Corporate Identity dapat berupa pencitraan (visual) atau verbal (tagline, slogan).
Secara luas Corporate Identity mengartikan lambang dari suatu perusahaan atau lembaga dan dalam maknanya mencakup masalah : identitas visual, sikap, kepribadian, bentuk dan gaya kegiatan, tata kerja dan tata hubungan. Selain itu juga bermakna sebagai pernyataan posisi (positioning) seuatu lembaga di antara lembaga – lembaga lainnya yang sejenis.
Corporate : of or by a group of individuals acting as a single body
Dalam kata ini terkandung makna keterpaduan, badan usaha / lembaga.
Identity : identitas, jati diri / kepribadian
Dalam kata ini terkandung makna keaslian diri yang tampak dari luar / fisik maupun dari dalam diri, termasuk bentuk kepribadian dan cara bersikap
( Sumber : The Holt Intermediate Dictionary of America English )
Corporate Identity
= A corporate culture ( tata kerja, tingkah laku kerja, budaya kerja )
= Identitas Visual
Syarat umum dalam membangun corporate identity yaitu :
1. Dapat masuk ke dalam berbagai media
2. Konsisten
3. Di dalamnya berisi : a. LOGOGRAM (abstrak maupun non abstrak)
b. LOGOTYPE
c. COLOUR IDENTITY
d. BASIC LAYOUT
e. PRINCIPAL TYPEFACE