STRUKTUR UMUM SENYAWA AROMATIS
Semua senyawa aromatis berdasarkan benzena, C6H6,
Setiap sudut dari segienam memiliki atom karbon yang terikat dengan hidrogen.
Benzena (C6H6) adalah senyawa aromatik terbaik yang diketahui dan merupakan induk dari senyawa aromatik lainnya yang terkait. Enam atom karbon pada benzena yang tergabung dalam sebuah cincin, memiliki geometri planar segi enam di mana ikatan C-C memiliki jarak ikatan yang sama. Enam elektron π beredar di wilayah atas dan di bawah bidang cincin, setiap elektron yang dimiliki oleh setiap atom karbon memaksimalkan kekuatan tarik antara inti (positif) dan elektron (negatif). Sama halnya dengan jumlah elektron π, yang menurut teori orbital molekul, harus sama dengan 4n + 2, dimana n = 1, 2, 3, dan seterusnya. Untuk benzena dengan enam elektron π, n = 1.
Golongan terbesar dari senyawa aromatik adalah inti benzena, di mana satu atau lebih atom hidrogennya digantikan oleh beberapa atom yang lain atau gugus fungsi yang lain, sebagaimana pada toluena (C6H5CH3) dan asam benzoat (C6H5CO2H). Senyawa aromatik polisiklik merupakan kumpulan dari cincin benzena yang berbagi sisi, misalnya naftalen (C10H8). Senyawa heterosiklik aromatik mengandung setidaknya satu atom selain karbon dalam cincin tersebut. Contohnya piridin (C5H5N), di mana satu atom nitrogen (N) menggantikan satu gugus CH dalam inti benzena, dan purin (C5H4N4), di mana dua atom nitrogen menggantikan dua gugus CH. Senyawa aromatik heterosiklik, seperti furan (C4H4O), tiofena (C4H4S), dan pirol (C4H4NH), mengandung cincin beranggota lima di mana oksigen (O), belerang (S), dan NH, masing-masing, menggantikan HC = CH.
Setiap sudut dari segienam memiliki atom karbon yang terikat dengan hidrogen.
Benzena (C6H6) adalah senyawa aromatik terbaik yang diketahui dan merupakan induk dari senyawa aromatik lainnya yang terkait. Enam atom karbon pada benzena yang tergabung dalam sebuah cincin, memiliki geometri planar segi enam di mana ikatan C-C memiliki jarak ikatan yang sama. Enam elektron π beredar di wilayah atas dan di bawah bidang cincin, setiap elektron yang dimiliki oleh setiap atom karbon memaksimalkan kekuatan tarik antara inti (positif) dan elektron (negatif). Sama halnya dengan jumlah elektron π, yang menurut teori orbital molekul, harus sama dengan 4n + 2, dimana n = 1, 2, 3, dan seterusnya. Untuk benzena dengan enam elektron π, n = 1.
Golongan terbesar dari senyawa aromatik adalah inti benzena, di mana satu atau lebih atom hidrogennya digantikan oleh beberapa atom yang lain atau gugus fungsi yang lain, sebagaimana pada toluena (C6H5CH3) dan asam benzoat (C6H5CO2H). Senyawa aromatik polisiklik merupakan kumpulan dari cincin benzena yang berbagi sisi, misalnya naftalen (C10H8). Senyawa heterosiklik aromatik mengandung setidaknya satu atom selain karbon dalam cincin tersebut. Contohnya piridin (C5H5N), di mana satu atom nitrogen (N) menggantikan satu gugus CH dalam inti benzena, dan purin (C5H4N4), di mana dua atom nitrogen menggantikan dua gugus CH. Senyawa aromatik heterosiklik, seperti furan (C4H4O), tiofena (C4H4S), dan pirol (C4H4NH), mengandung cincin beranggota lima di mana oksigen (O), belerang (S), dan NH, masing-masing, menggantikan HC = CH.