Pembacaan Tasmiya Membawa Pahala, Menghapus Dosa, dan Mengangkat Derajat
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
13 Januari 2012 Burton, Michigan
Khotbah Jumat di Masjid As-Siddiq
Kita bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya, baik yang nyata maupun yang tersembunyi dan kita bersyukur kepada-Nya atas segalanya dan kita bersyukur kepada-Nya karena dijadikan sebagai umat Sayyidina Muhammad (s)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ
yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaquullah wa kuunuu ma` ash-shaadiqiin.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya kamu bersama orang-orang yang benar (dalam perkataan dan perbuatan). (Surat at-Tawbah, 9:119)
Wahai Saudara-Saudari Muslim! Allah (swt) telah memerintahkan kita untuk memiliki takwa di dalam kalbu kita, untuk memperhatikan segala yang kita lakukan, apakah itu membuat Allah rida atau tidak rida? Seseorang yang mempunyai ketakwaan akan berusaha untuk menghindari apa yang tidak disukai oleh Allah dan ia akan melakukan apa yang diridai-Nya, di mana hal itu memperlihatkan apakah kita tulus atau tidak. Kalian mungkin bisa tulus kepada teman kalian atau terhadap dunia, tetapi Allah (swt) ingin agar kalian tulus kepada-Nya.
Ad-dunya jiifatun wa thulaabuha kilaabuha.
Dunia bagaikan bangkai dan orang-orang yang mengejarnya ibarat anjing. (Hadis)
Anjing dan hyena mengejar bangkai yang berbau busuk, meskipun kadang-kadang jika kalian meletakkan daging yang bau di hadapan anjing atau kucing, mereka tidak akan memakannya. Dunia bagaikan bangkai dan orang-orang yang mengejarnya untuk menggigitnya, mereka bagaikan anjing. Itu adalah sebuah peringatan agar berhati-hati, jangan sampai kalian menempatkan cinta dunia terlalu banyak di dalam kalbu kalian, dan kemudian melupakan cinta pada akhirat! Mereka yang sangat mencintai dunia telah memonopoli segala hal di dunia, dan mereka menaikkan dan menurunkan harga semau mereka, hanya bertujuan untuk membuat orang lain menjadi bangkrut.
“Adil,” adalah untuk bersikap adil di dalam segala urusan: dengan diri kalian, keluarga kalian, masyarakat kalian, dan dengan negeri kalian, jadi kalian berurusan dengan segala hal di hadapan kalian dengan adil. Kalian tidak bisa menentang keadilan, bahkan terhadap diri kalian sendiri. Jika kalian merasa bahwa suatu hal akan membuat kalian terlihat buruk, maka jangan lakukan hal itu. Itulah takwa: menjaga apa yang diridai Allah dan meninggalkan apa yang tidak disukai-Nya.
Allah (swt) memberi kita sesuatu seperti roket, untuk mendorong kita menuju ketakwaan kepada-Nya; sesuatu yang sangat sederhana, yaitu wahyu pertama. Jika itu tidak penting, maka ia tidak akan menjadi ayat pertama. Apa yang Allah (swt) katakan? Iqra! “Bacalah!” Dan apa yang mengikutinya? bismi rabbika, “Dengan Nama Tuhanmu, ucapkanlah ‘Bismillah’!” Itu artinya, ucapkanlah “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Jadi di antara dua huruf ini, yaitu “ba” dan “alif,” seluruh makhluk diciptakan, dan Allah (swt) meletakkan semua ilmu di dalam “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.”
Abu Hurayrah (r) meriwayatkan dari Nabi (s):
kullu amrin dzi baalin la yabtada bi Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim fa huwa aqtha` aw fahuwa abtar.
Melakukan segala sesuatu yang terlintas di dalam pikiran namun tidak dimulai dengan "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim." maka ia akan terputus.
Jika suatu perbuatan tidak dimulai dengan “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim,” apapun yang kalian lakukan, atau kalian pikirkan, maka itu tidak ada berkahnya! Itu artinya segalah sesuatu yang terlintas dalam pikiran kalian, baik itu penting atau tidak, harus dimulai dengan “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Ketika kalian keluar atau masuk ke dalam rumah, ketika kalian berwudu, ucapkanlah, “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Ketika kalian ingin melakukan salat, ucapkanlah, “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim. asy-hadu an laa ilaaha illa-Llah wa asy-hadu anna Muhammadan rasuulullah,” dan ini akan memperbarui keimanan kalian, dan barulah kalian masuk atau memulai salat kalian.
Itulah sebabnya, beberapa mazhab, seperti mazhab Syafi’i mengatakan bahwa kalian harus mengucapkan “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim” dengan suara lantang/nyaring karena itu adalah satu ayat dari Kitab Suci al-Qur'an, sementara mazhab Hanafi mengatakan bahwa itu bukan bagian dari al-Fatihah, tetapi tetap dibaca dengan suara pelan.
ه
idza nazal bismillahi 'r-rahmani 'r-rahiim harab al-ghaym ila al-masyriq...
Ketika “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim” diturunkan (ketika Kitab Suci al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi (s)), hal itu diketahui oleh seluruh makhluk di alam semesta, (dan) angin berhembus ke timur. (Dipetik dari Ibn Mardawayh, dilanjutkan di bawah ini)
Angin itu merasa, “Kini Allah (swt) menurunkan sesuatu yang hebat kepada manusia, biarkan aku berlari (dengan bebas), jika aku tidak mengucapkan ‘Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim’.” Ketika ia bergerak, ia mengucapkan, “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim” dan ia juga menjadi tenang, dan samudra mulai mempunyai gelombang yang besar disertai badai, dan binatang-binatang membuka telinga mereka untuk mendengar, “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Samudra menjadi takut, dan ombaknya pecah, memberi tanda, “Yaa Rabbii! Jangan hukum kami!” Ya, samudra juga dapat dihukum, jika Allah (swt) melenyapkan mereka dari alam semesta, atau Setan-Setan dilempari batu dari langit. Allah bersumpah kepada Diri-Nya sendiri, “Semua yang membacakan, ‘Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim’ pada sesuatu, Allah akan memberikan berkah padanya.”
Wahai Muslim! "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim" menyelamatkan kita dari banyak hal. Ketika kalian mengucapkan, "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim," Allah akan memberi berkah dalam segala hal yang kalian lakukan. Ibn Mas`ud (r) meriwayatkan, “Barang siapa yang ingin selamat dari sembilan belas malaikat yang menjaga api neraka, agar mereka tidak mendekatimu, maka kamu harus membaca ‘Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.’” Jika kalian ingin selamat dari kesembilan belas malaikat yang menjaga neraka, agar kalian senantiasa terbebas darinya, Allah akan membuat sebuah surga bagi kalian dari setiap huruf dari kesembilan belas huruf "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim". Jadi setiap huruf akan menyelamatkan kalian dari satu malaikat yang bertanggung jawab atas nerakat, huruf pertama akan menyelamatkan kalian dari malaikat pertama, huruf kedua dari malaikat kedua dan seterusnya.
Dan diriwayatkan dari Ibn `Abbas (r) bahwa orang tua yang mengirimkan anak mereka untuk menghafalkan Kitab Suci al-Qur'an pada usia lima, enam, atau tujuh tahun, pertama kali mereka mengucapkan, "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim,” karena anak-anak adalah polos, tanpa dosa, Allah (swt) akan menyelamatkan orang tuanya dari api neraka dan memberi mereka pembersihan, bara`ah. Jadi ajarilah anak-anak kalian untuk mengucapkan, "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim," tetapi pertama ajari dulu diri kalian untuk mengucapkannya, karena banyak orang yang tidak mengucapkannya dalam setiap `amal. Semoga Allah (swt) memberi kita berkah dari "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim" dalam segala hal yang kita lakukan.
Dan hadis terakhir: “Barang siapa yang membaca ‘Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim’ pada sesuatu, pada setiap huruf Allah akan menuliskan empat ribu pahala dan menghapuskan empat ribu dosa baginya dan mengangkat derajatnya empat ribu tingkat menuju Surga.”
Wahai Muslim! Ingatlah untuk mengucapkan, "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim" dan kita akan selamat di dunia dan akhirat. Ya fawzan li ’l-mustaghfiriin istaghfirullah.
sufilive.com
haqqanisoul.com
13 Januari 2012 Burton, Michigan
Khotbah Jumat di Masjid As-Siddiq
Kita bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya, baik yang nyata maupun yang tersembunyi dan kita bersyukur kepada-Nya atas segalanya dan kita bersyukur kepada-Nya karena dijadikan sebagai umat Sayyidina Muhammad (s)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ
yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaquullah wa kuunuu ma` ash-shaadiqiin.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya kamu bersama orang-orang yang benar (dalam perkataan dan perbuatan). (Surat at-Tawbah, 9:119)
Wahai Saudara-Saudari Muslim! Allah (swt) telah memerintahkan kita untuk memiliki takwa di dalam kalbu kita, untuk memperhatikan segala yang kita lakukan, apakah itu membuat Allah rida atau tidak rida? Seseorang yang mempunyai ketakwaan akan berusaha untuk menghindari apa yang tidak disukai oleh Allah dan ia akan melakukan apa yang diridai-Nya, di mana hal itu memperlihatkan apakah kita tulus atau tidak. Kalian mungkin bisa tulus kepada teman kalian atau terhadap dunia, tetapi Allah (swt) ingin agar kalian tulus kepada-Nya.
Ad-dunya jiifatun wa thulaabuha kilaabuha.
Dunia bagaikan bangkai dan orang-orang yang mengejarnya ibarat anjing. (Hadis)
Anjing dan hyena mengejar bangkai yang berbau busuk, meskipun kadang-kadang jika kalian meletakkan daging yang bau di hadapan anjing atau kucing, mereka tidak akan memakannya. Dunia bagaikan bangkai dan orang-orang yang mengejarnya untuk menggigitnya, mereka bagaikan anjing. Itu adalah sebuah peringatan agar berhati-hati, jangan sampai kalian menempatkan cinta dunia terlalu banyak di dalam kalbu kalian, dan kemudian melupakan cinta pada akhirat! Mereka yang sangat mencintai dunia telah memonopoli segala hal di dunia, dan mereka menaikkan dan menurunkan harga semau mereka, hanya bertujuan untuk membuat orang lain menjadi bangkrut.
“Adil,” adalah untuk bersikap adil di dalam segala urusan: dengan diri kalian, keluarga kalian, masyarakat kalian, dan dengan negeri kalian, jadi kalian berurusan dengan segala hal di hadapan kalian dengan adil. Kalian tidak bisa menentang keadilan, bahkan terhadap diri kalian sendiri. Jika kalian merasa bahwa suatu hal akan membuat kalian terlihat buruk, maka jangan lakukan hal itu. Itulah takwa: menjaga apa yang diridai Allah dan meninggalkan apa yang tidak disukai-Nya.
Allah (swt) memberi kita sesuatu seperti roket, untuk mendorong kita menuju ketakwaan kepada-Nya; sesuatu yang sangat sederhana, yaitu wahyu pertama. Jika itu tidak penting, maka ia tidak akan menjadi ayat pertama. Apa yang Allah (swt) katakan? Iqra! “Bacalah!” Dan apa yang mengikutinya? bismi rabbika, “Dengan Nama Tuhanmu, ucapkanlah ‘Bismillah’!” Itu artinya, ucapkanlah “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Jadi di antara dua huruf ini, yaitu “ba” dan “alif,” seluruh makhluk diciptakan, dan Allah (swt) meletakkan semua ilmu di dalam “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.”
Abu Hurayrah (r) meriwayatkan dari Nabi (s):
kullu amrin dzi baalin la yabtada bi Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim fa huwa aqtha` aw fahuwa abtar.
Melakukan segala sesuatu yang terlintas di dalam pikiran namun tidak dimulai dengan "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim." maka ia akan terputus.
Jika suatu perbuatan tidak dimulai dengan “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim,” apapun yang kalian lakukan, atau kalian pikirkan, maka itu tidak ada berkahnya! Itu artinya segalah sesuatu yang terlintas dalam pikiran kalian, baik itu penting atau tidak, harus dimulai dengan “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Ketika kalian keluar atau masuk ke dalam rumah, ketika kalian berwudu, ucapkanlah, “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Ketika kalian ingin melakukan salat, ucapkanlah, “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim. asy-hadu an laa ilaaha illa-Llah wa asy-hadu anna Muhammadan rasuulullah,” dan ini akan memperbarui keimanan kalian, dan barulah kalian masuk atau memulai salat kalian.
Itulah sebabnya, beberapa mazhab, seperti mazhab Syafi’i mengatakan bahwa kalian harus mengucapkan “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim” dengan suara lantang/nyaring karena itu adalah satu ayat dari Kitab Suci al-Qur'an, sementara mazhab Hanafi mengatakan bahwa itu bukan bagian dari al-Fatihah, tetapi tetap dibaca dengan suara pelan.
ه
idza nazal bismillahi 'r-rahmani 'r-rahiim harab al-ghaym ila al-masyriq...
Ketika “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim” diturunkan (ketika Kitab Suci al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi (s)), hal itu diketahui oleh seluruh makhluk di alam semesta, (dan) angin berhembus ke timur. (Dipetik dari Ibn Mardawayh, dilanjutkan di bawah ini)
Angin itu merasa, “Kini Allah (swt) menurunkan sesuatu yang hebat kepada manusia, biarkan aku berlari (dengan bebas), jika aku tidak mengucapkan ‘Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim’.” Ketika ia bergerak, ia mengucapkan, “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim” dan ia juga menjadi tenang, dan samudra mulai mempunyai gelombang yang besar disertai badai, dan binatang-binatang membuka telinga mereka untuk mendengar, “Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.” Samudra menjadi takut, dan ombaknya pecah, memberi tanda, “Yaa Rabbii! Jangan hukum kami!” Ya, samudra juga dapat dihukum, jika Allah (swt) melenyapkan mereka dari alam semesta, atau Setan-Setan dilempari batu dari langit. Allah bersumpah kepada Diri-Nya sendiri, “Semua yang membacakan, ‘Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim’ pada sesuatu, Allah akan memberikan berkah padanya.”
Wahai Muslim! "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim" menyelamatkan kita dari banyak hal. Ketika kalian mengucapkan, "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim," Allah akan memberi berkah dalam segala hal yang kalian lakukan. Ibn Mas`ud (r) meriwayatkan, “Barang siapa yang ingin selamat dari sembilan belas malaikat yang menjaga api neraka, agar mereka tidak mendekatimu, maka kamu harus membaca ‘Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim.’” Jika kalian ingin selamat dari kesembilan belas malaikat yang menjaga neraka, agar kalian senantiasa terbebas darinya, Allah akan membuat sebuah surga bagi kalian dari setiap huruf dari kesembilan belas huruf "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim". Jadi setiap huruf akan menyelamatkan kalian dari satu malaikat yang bertanggung jawab atas nerakat, huruf pertama akan menyelamatkan kalian dari malaikat pertama, huruf kedua dari malaikat kedua dan seterusnya.
Dan diriwayatkan dari Ibn `Abbas (r) bahwa orang tua yang mengirimkan anak mereka untuk menghafalkan Kitab Suci al-Qur'an pada usia lima, enam, atau tujuh tahun, pertama kali mereka mengucapkan, "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim,” karena anak-anak adalah polos, tanpa dosa, Allah (swt) akan menyelamatkan orang tuanya dari api neraka dan memberi mereka pembersihan, bara`ah. Jadi ajarilah anak-anak kalian untuk mengucapkan, "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim," tetapi pertama ajari dulu diri kalian untuk mengucapkannya, karena banyak orang yang tidak mengucapkannya dalam setiap `amal. Semoga Allah (swt) memberi kita berkah dari "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim" dalam segala hal yang kita lakukan.
Dan hadis terakhir: “Barang siapa yang membaca ‘Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim’ pada sesuatu, pada setiap huruf Allah akan menuliskan empat ribu pahala dan menghapuskan empat ribu dosa baginya dan mengangkat derajatnya empat ribu tingkat menuju Surga.”
Wahai Muslim! Ingatlah untuk mengucapkan, "Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim" dan kita akan selamat di dunia dan akhirat. Ya fawzan li ’l-mustaghfiriin istaghfirullah.
sufilive.com
haqqanisoul.com