sifat dan nahaya beberapa bahan I
Etanol 96% ( C2H5OH )
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bersifat mobile/dapat bergerak/mengalir, mudah terbakar, bau penenang, rasa membakar, padat pada suhu kurang dari
-30°C
Kelarutan : Campur dengan air dan pelarut organik umunya
Titik didih : 78,5°C
Titik leleh : -141,5°C
n20D : 1,361
BJ : 0,7904-0,7935
BM : 46,07
Kegunaan : Sebagai pelarut untuk alkohol terdenaturasi
Bahaya : Menyebabakan mual, muntah, depresi, mengantuk, menggangu persepsi, pingsan dan kematian
Kalium Hidroksida ( KOH ) 5% dalam 50 ml etanol
Jumlah : (5/10) x 5 garm = 2,5 gram
Pemerian : Kristal putih, higroskopik, deliquescent, menyerap karbondioksida
Kelarutan : larut dalam 0,9 bagian air: 2,3 bagian gliserin. Saat dilarutkan dalam air dan alkohol dan larutan asam akan menghasilkan panas
Titik lebur : 360°C
BM : 56,10
Kegunaan : Membentuk garam kalium dari ester yang larut dalam air
Bahaya : Korosif, mengiritasi kulit, mata, dan membran mukosa, dapat merusak saluran cerna, berbahaya bagi pernafasan
Asam klorida ( HCl )
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian air bau dan asap akan menghilang
Kelarutan : Larut dalam air, dietil eter, etanol (95%), metanol
Titik didih : 110°C
n20D : 1,342
BJ : 1,18
BM : 36,46
Kegunaan : Sebagai pereaksi ( donor H+ ) dalam pembentukan asam p-metoksi-sinamat
Bahaya : Korosif, sangat mengiritasi, menurunkan tekanan darah dengan cepat
Etil p-metoksisinamat
Pemerian : Kristal jarum warna putih
Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol(95%) p dan metanol panas.
Titik didih : 47-48°C
Asam p-metoksisinamat
Pemerian : Kristal jarum warna putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, alkohol, eter
Titik leleh : 168-168,5°C
7. Aqua destilata
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
BM : 18,02
Kegunaan : Sebagai pelarut dan pencuci kristal
Asam Salisilat
C7H603(BM = 138.12)
Pemerian : kristal jarum atau serbuk kristal
Sifat Fisika Kimia : TL 157-1590C ; TD 2110C (bp20211) ; Ph 2,4
Kelarutan : satu gram zat larut dalam 460 ml air, 15 ml air mendidih, 2.7 ml alkohol, 3 ml aseton, 42 ml kloroform, 3 ml eter, 135 ml benzen, 52 ml oil turpentine, 60 ml gliserol, 80 ml lemak atau minyak.
Menyublim pada 760C jika dipanaskan dengan cepat pada tekanan atmosfer tertentu dan terurai menjadi fenol dan C02. Pelan-pelan luntur jika terkena sinar matahari. Harus dilindungi dari cahaya. Kelarutan dalam air meningkat oleh Na phosphate, borax, alkali asetat, atau sitrat. Asam salisilat atau garamnya berwama kemerah-merahan jika diberi garam Fe.
Bahaya : penggunaan yang berlebihan menyebabkan muntah, sakit perut, gangguan pernafasan, asidosis, gangguan mental dan kulit (kudis)
Guna : sebagai material awal
• Anhidrida Asetat
(CH3CO)2O(BM=l02.09)
Pemerian : cairan
Sifat fisika kimia : flash point 1300F; (dl54 1.080:TL 730C ; TD 1390C ; n20 D l..3904 Kelarutan
Kelarutan : pelan-pelan larut dalam air membentuk asam asetat, dengan alkohol membentuk etil asetat, larut dalam kloroform dan eter
Cairan yang sangat refraktif, bau cuka sangat kuat, mudah terbakar, harus dijauhkan dari api
Bahaya : menyebabkan iritasi dan matinya jaringan, hindari kontak dengan kulit dan mata
Guna : sebagai pereaksi
• Asam Sulfat Pekat
H2S04 (BM=98.08)
Pemerian : jernih, tidak berwarna, tidak berbau, cairan seperti minyak, sangat korosif,mempunyai ainitas yang besar terhadap air, menariknya dari udara dan bahan-bahan organik
Sifat fisika Kimia : d sekitar 1.84; TD 2900; pada suhu 3400 terdekomposisi menjadi sulfiir trioksida dan air
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan alkohol dengan menghasilkan panas yang banyak dan dengan kontraksi volume. Ketika dilarutkan, asam seharusnya ditambahkan ke dalam pelarutnya
Simpan dalam wadah tertutup rapat dan tangani dengan hati - hati.
Bahaya : hindari kontak dengan kulit karena akan menimbulkan rasa terbakar
Guna : sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi
• FeCl3 (Ferri Chlorida)
BM = 295.60
Pemerian : heksagonal, lembaran / serpihan gelap, merah karena mentransmisikan cahaya, hijau karena merefleksikan cahaya, kadang - kadang kelihatan coklat kehitaman, sangat higroskopis
Sifat fisika kimia : meleleh dan menguap pada suhu sekitar 3000; TD 3160C; d25 2.90; dalam bentuk dimer pada suhu 4000C, tetapi dalam bentuk monomer pada suhu sekitar 7500C; terdisosiasi pada suhu tinggi menjadi FeC12 dan C12, menyerap air dari udara untuk membentuk heksahidrat
Kelarutan : larut dalam air, alkohol, eter, aseton, mudah larut dalam CS2. Praktis tidak larut dalam etil asetat
Simpan dalam wadah tertutup rapat
Bahaya : menyebabkan iritasi jika dalam bentuk anhidrat
Guna : untuk mengetahui sempurnanya reaksi dengan mendeteksi adanya asam salisilat
• Etanol
C2H5OH (BM=46.07)
Pemerian : jernih, tidak berwarna,mudah mengalir, cairan mudah terbakar, bau enak,rasa terbakar
Sifat fisika kimia : d204 0,798 at 15.560 (600F); TL 114,10 ; TD 78.5 ; leburannya memadat pada suhu antara suhu 1300 ; n20D 1.361; flash point 9 – 110
Kelarutan : dapat campur air dan banyak cairan organik
Simpan dalam wadah tertutup rapat, dingin dan jauhkan dari api
Bahaya : menyebabkan pusing, muntah, panas, mengantuk dan depresi, mempunyai efek membius
Guna : Sebagai pelarut
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bersifat mobile/dapat bergerak/mengalir, mudah terbakar, bau penenang, rasa membakar, padat pada suhu kurang dari
-30°C
Kelarutan : Campur dengan air dan pelarut organik umunya
Titik didih : 78,5°C
Titik leleh : -141,5°C
n20D : 1,361
BJ : 0,7904-0,7935
BM : 46,07
Kegunaan : Sebagai pelarut untuk alkohol terdenaturasi
Bahaya : Menyebabakan mual, muntah, depresi, mengantuk, menggangu persepsi, pingsan dan kematian
Kalium Hidroksida ( KOH ) 5% dalam 50 ml etanol
Jumlah : (5/10) x 5 garm = 2,5 gram
Pemerian : Kristal putih, higroskopik, deliquescent, menyerap karbondioksida
Kelarutan : larut dalam 0,9 bagian air: 2,3 bagian gliserin. Saat dilarutkan dalam air dan alkohol dan larutan asam akan menghasilkan panas
Titik lebur : 360°C
BM : 56,10
Kegunaan : Membentuk garam kalium dari ester yang larut dalam air
Bahaya : Korosif, mengiritasi kulit, mata, dan membran mukosa, dapat merusak saluran cerna, berbahaya bagi pernafasan
Asam klorida ( HCl )
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang. Jika diencerkan dengan 2 bagian air bau dan asap akan menghilang
Kelarutan : Larut dalam air, dietil eter, etanol (95%), metanol
Titik didih : 110°C
n20D : 1,342
BJ : 1,18
BM : 36,46
Kegunaan : Sebagai pereaksi ( donor H+ ) dalam pembentukan asam p-metoksi-sinamat
Bahaya : Korosif, sangat mengiritasi, menurunkan tekanan darah dengan cepat
Etil p-metoksisinamat
Pemerian : Kristal jarum warna putih
Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam etanol(95%) p dan metanol panas.
Titik didih : 47-48°C
Asam p-metoksisinamat
Pemerian : Kristal jarum warna putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, alkohol, eter
Titik leleh : 168-168,5°C
7. Aqua destilata
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
BM : 18,02
Kegunaan : Sebagai pelarut dan pencuci kristal
Asam Salisilat
C7H603(BM = 138.12)
Pemerian : kristal jarum atau serbuk kristal
Sifat Fisika Kimia : TL 157-1590C ; TD 2110C (bp20211) ; Ph 2,4
Kelarutan : satu gram zat larut dalam 460 ml air, 15 ml air mendidih, 2.7 ml alkohol, 3 ml aseton, 42 ml kloroform, 3 ml eter, 135 ml benzen, 52 ml oil turpentine, 60 ml gliserol, 80 ml lemak atau minyak.
Menyublim pada 760C jika dipanaskan dengan cepat pada tekanan atmosfer tertentu dan terurai menjadi fenol dan C02. Pelan-pelan luntur jika terkena sinar matahari. Harus dilindungi dari cahaya. Kelarutan dalam air meningkat oleh Na phosphate, borax, alkali asetat, atau sitrat. Asam salisilat atau garamnya berwama kemerah-merahan jika diberi garam Fe.
Bahaya : penggunaan yang berlebihan menyebabkan muntah, sakit perut, gangguan pernafasan, asidosis, gangguan mental dan kulit (kudis)
Guna : sebagai material awal
• Anhidrida Asetat
(CH3CO)2O(BM=l02.09)
Pemerian : cairan
Sifat fisika kimia : flash point 1300F; (dl54 1.080:TL 730C ; TD 1390C ; n20 D l..3904 Kelarutan
Kelarutan : pelan-pelan larut dalam air membentuk asam asetat, dengan alkohol membentuk etil asetat, larut dalam kloroform dan eter
Cairan yang sangat refraktif, bau cuka sangat kuat, mudah terbakar, harus dijauhkan dari api
Bahaya : menyebabkan iritasi dan matinya jaringan, hindari kontak dengan kulit dan mata
Guna : sebagai pereaksi
• Asam Sulfat Pekat
H2S04 (BM=98.08)
Pemerian : jernih, tidak berwarna, tidak berbau, cairan seperti minyak, sangat korosif,mempunyai ainitas yang besar terhadap air, menariknya dari udara dan bahan-bahan organik
Sifat fisika Kimia : d sekitar 1.84; TD 2900; pada suhu 3400 terdekomposisi menjadi sulfiir trioksida dan air
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan alkohol dengan menghasilkan panas yang banyak dan dengan kontraksi volume. Ketika dilarutkan, asam seharusnya ditambahkan ke dalam pelarutnya
Simpan dalam wadah tertutup rapat dan tangani dengan hati - hati.
Bahaya : hindari kontak dengan kulit karena akan menimbulkan rasa terbakar
Guna : sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi
• FeCl3 (Ferri Chlorida)
BM = 295.60
Pemerian : heksagonal, lembaran / serpihan gelap, merah karena mentransmisikan cahaya, hijau karena merefleksikan cahaya, kadang - kadang kelihatan coklat kehitaman, sangat higroskopis
Sifat fisika kimia : meleleh dan menguap pada suhu sekitar 3000; TD 3160C; d25 2.90; dalam bentuk dimer pada suhu 4000C, tetapi dalam bentuk monomer pada suhu sekitar 7500C; terdisosiasi pada suhu tinggi menjadi FeC12 dan C12, menyerap air dari udara untuk membentuk heksahidrat
Kelarutan : larut dalam air, alkohol, eter, aseton, mudah larut dalam CS2. Praktis tidak larut dalam etil asetat
Simpan dalam wadah tertutup rapat
Bahaya : menyebabkan iritasi jika dalam bentuk anhidrat
Guna : untuk mengetahui sempurnanya reaksi dengan mendeteksi adanya asam salisilat
• Etanol
C2H5OH (BM=46.07)
Pemerian : jernih, tidak berwarna,mudah mengalir, cairan mudah terbakar, bau enak,rasa terbakar
Sifat fisika kimia : d204 0,798 at 15.560 (600F); TL 114,10 ; TD 78.5 ; leburannya memadat pada suhu antara suhu 1300 ; n20D 1.361; flash point 9 – 110
Kelarutan : dapat campur air dan banyak cairan organik
Simpan dalam wadah tertutup rapat, dingin dan jauhkan dari api
Bahaya : menyebabkan pusing, muntah, panas, mengantuk dan depresi, mempunyai efek membius
Guna : Sebagai pelarut