PENGERTIAN KELOMPOK


KELOMPOK

Kelompok merupakan salah satu konsep penting dalam sosiologi, namun belum ada suatu kesepakatan mengenai definisi suatu kelompok. Tapi ada suatu definisi kelompok yang lebih disenangi oleh para sosiolog yang mengartikan istilah kelompok itu adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi (Paul B Horton) maka bila ada 2 orang yang antri di toilet tidak bisa disebut suatu kelompok, tetapi bila orang tersebut melakukan suatu interaksi dalam bentuk apapun, maka bisa disebut sebagai kelompok.Karena manusia itu memang spesial tidak seperti makhluk Tuhan lainnya,misalnya saja bayi tidak bisa hidup tanpa bantuan orang tuanya,karena manusia itu mempunyai suatu akal , pikiran , naluri , perasaan , hasrat , dan juga nafsu , tidak seperti burung yang terkurung dalam sangkar.
Dalam berhubungan antar manusia,manusia memiliki suatu hasrat yaitu hasrat untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan juga dengan lingkungan di sekitarnya,maka untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut manusia membutuhkan suatu pikiran, perasaan dan kehindak. Jadi pada dasarnya pengertian dari kelompok itu adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaanya dan saling berinteraksi. Maka dari semua itu menimbulkan kelompok-kelompok sosial/social group, sehingga untuk terbentuknya suatu kelompok tersebut diperlukannya beberapa persyaratan, yaitu:
• Adanya kesadaran sebagai dari suatu kelompok
• Memiliki suatu struktur,kaidah serta pola perilaku yang sama
• Mempunyai norma-norma yang mengatur hubungan di antara anggotanya
• Mempunyai kepentingan bersama
• Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya
 (Teori Paul B Horton dan Chester L Hunt buku sosiologi jilid 1 edisi ke 6)

Tipe-tipe kelompok sosial

1. Klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial
Tipe kelompok sosial ini dapat di klasifikasikan melalui beberapa sudut pandang,seperti George Simmel sosiolog asal Jerman yang mengambil ukuran dari besar kecilnya jumlah anggota kelompok, tetapi ada juga yang mengambil atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok tersebut,kemudian ada juga yang mengklasifikasikan dari pola interaksi suatu kelompok, tetapi ukuran ini dikembangkan lagi oleh Stuart Chapain dengan penambahan tentang tinggi rendahnya derajat kelekatan hubungan anggota-anggota kelompok sosial tersebut
Ukuran lainnya adalah menurut kepentingan dan wilayah,misalnya saja suatu masyarakat yang tinggal di tempat dengan letak geografis yang sama, akan senangtiasa saling berinteraksi dan juga berhubungan untuk selalu memenehui kebutuhan mereka karena mereka mempunyai suatu kesamaan. Tetapi berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain dari tipe-tipe sosial, misalnya saja suatu kerumunan merupakan suatu kelompok yang yang waktunya sebentar saja karena kepentingannya pun tidak berlangsung lama,berbeda dengan kelas atau komuniti mereka memiliki kepentingan yang bersifat permanen. Tetapi harus diperhatikan juga kelompok sosial ini bukan ditimbulkan oleh naluri manusia untuk hidup dengan seksama, tetapi kelompok merupakan suatu bentuk nyata yang di dalamnya adalah suatu kebutuhan dari manusia.
2. Pandangan individu tentang kelompok sosial
Dalam suatu masyarakat yang kompleks biasanya individu itu mejadi anggota dari suatu kelompok sosial, mungkin karena atas dasar ras, seks, kultur dan sebagainya. Akan tetapi biasanya kelompok dalam bidang pekerjaan, rekreasi dan sebagainya, keanggotaan dari kelompok itu bersifat sukarela. Maka dari hal tersebut terdapat suatu derajat, tingkatan dan arti tertentu, dalam keanggotaan tetentu yang bagimana individu di dalam suatu kelompok sosial sehingga terdapat dorongan pula sebagai anggota dari kelompok sosial. Dan ada juga tolak ukur bagi individu untuk berkelompok karena adanya suatu sisi, misi dan tujuan yang selaras dengan si individu untuk bergabung dengan kelompok tersebut.
3. In-Group (kelompok sendiri) dan Out-Group (kelompok luar)
Pengertian tentang kelompok mendapat suatu sumbangan penting, yang masih tetap berharga dari William Graham Summer (1840-1910) dengan ajaran tentang “In group” dan ”Out group” feeling

Antara anggota kelompok terdapat suatu perasaan ikatan yang satu dengan yang lainnya , yang disebut dengan perasaan dalam kelompok atau “In group” , sebaliknya terhadap orang dari luar terdapat perasaan yang disebut dari luar kelompok atau “out group” .
Anggota kelompok sendiri dipandang sebagai “orang kita” bukan orang lain “keluarga sendiri” dan sebagainya, yakni ada sedikit banyak identifikasi di antara oknum dengan kelompoknya, tetapi anggota dari kelompok lain dipandang sebagai “orang lain/asing” (bukan orang kita). Apabila suasana kurang memuaskan tak jarang orang dalam kategori lain itu disebut atau dipanggil dengan ejakan kategirls.
Perasaan “In group” terhadap ”orang kita” dapat bervariasi dari sikap ramah-tamah dan good-will sampai menjadi solidaritas mati-matian. Begitu pula sikap “Out group” dapat beralih dari sikap menyisih orang lain sampai sikap bermusuhan dengan keras.
4. Kelompok sosial primer, sekunder, formal dan informal
Menurut “Charles Horton Cooley “ mengemukakan perbedaan antara kelompok primer dengan kelompok skunder yang di tulis dalam Social Organization pada 1909.
• Kelompok primer
adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal dekat antar anggotanya serta mempunyai kerjasama yang erat yang bersifat dekat dalam arti pribadi di dalam kehidupannya. Kelompok ini cara berinteraksi dan berkomunikasinya secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara,jadi dengan adanya hal tersebut menjadi suatu tujuan dari individu menjadi juga tujuan dari kelompok yang menjadikan suatu hubungan timbal balik antara kelompok dengan anggotanya.
Misalnya:keluarga, RT, kawan sepermainan, dan lain-lain.
• Kelompok sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan ini biasanya bersifat obyektif.
Misalnya:partai politik , serikat kerja dan lain-lain
 (Perbedaan antara kelompok primer dan skunder adalah ada pada cara berinteraksi di dalam kelompok).
• Kelompok formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan dan Anggaran Dasar (AD) , Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi
Contoh dari perkumpulan ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART
• Kelompok informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan seseorang.Keanggotaan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaanya biasanya ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati.
 (Pembeda antara kelompok formal dan informal ada pada aturan-aturannya)
5. Pelapisan kelompok di dalam masyarakat
Menurut lapisan di dalam masyarakat , kelompok di bagi menjadi 2 :
a. Kelompok Horisontal yaitu anggota dari kelompok ini berada pada suatu tingkat sosial yang sama. Jadi kelompok ini mempunyai banyak kesamaan di dalam kehidupan anggotanya karena mungkin taraf ekonomi anggota kelompok ini sama dan juga punya pola hidup yang sama pula. Ex:serikat buruh,serikat tani
b. Kelompok vertical yaitu para anggota ada pada berbagai tingkat dari tingkat yang tinggi sampai tingkat yang rendah,karena kelompok ini rata-rata ditentukan oleh kesamaan hobby semata,hal ini ditunjukkan oleh keragaman latar belakang dari para anggotanya. Ex:kumpulan pengemar sepeda lowrider.
6. Faktor-faktor pembentuk kelompok
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
• Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
• Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
• Pembentukan norma kelompok
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya, kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya, dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung). Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
• Waktu dan zaman
Kelompok itu tidak terbentuk dengan sendiri tetapi ada suatu proses di dalamnya dan mengalami modifikasi dari waktu ke waktu sehingga terbentuklah suatu kelompok yang kongkrit dalam hal itu terbentuknya suatu kelompok membutuhkan waktu yang tidaklah sebentar.
• Sebab dan tujuan
Kelompok itu tidaklah mungkin terbentuk tanpa adanya suatu tujuan tertentu, sehingga tujuan dari kelompok itu menjadi dasar terbentuknya kelompok tersebut dan juga mungkin menjadi simbol dari kelompok itu. Ex: Bonek terbentuk dengan tujuan supaya permainan bola persebaya di lapangan baik.
• Sifat dari anggota kelompok
Karena kesamaan sifat dari anggota kelompok itulah kelompok terbentuk.Kelompok terbentuk dari kesamaan sifat, minat dan tujuan yang sama dari banyak individu yang ingin mencari orang yang memiliki sifat yang sama, sehingga dapat berkomunikasi dengan lancar dengan orang yang sepandangan dengan dirinya dengan tujuan mendapatkan interaksi yang sesuai dengan dengan apa yang diinginannya. Dikatakan demikian karena di dalam kelompok itu terdapat suatu ikatan serta tujuan yang menyebabkan si individu tersebut tidak merasa sendirian, karena ternyata masih banyak orang yang mempunyai suatu pola pikir yang sama, sehingga si individu tersebut tidak merasa minder dengan apa yang dia miliki sekarang karena ada kelompok yang mewadahinya ex: perkumpulan gay dan lesby Indonesia
7. Cara pembentukan kelompok
Terbentuknya kelompok itu memang tidak semuanya sama, ada yang secara kebetulan ,paksaan maupun sukarela.Karena semua itu tergantung dari situasi dan kondisi kelompok tersebut. Memang pembentukan kelompok itu diawali dengan adanya presepsi ,perasaan atau motivasi dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya, karena hal itu merupakan suatu proses dasar dari terbentuknya suatu kelompok
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya suatu perassan atau presepsi yang sama dalam memenuhi suatu kebutuhan. Setelah itu akan timbul suatu motivasai untuk memenuhinya, sehingga ditemukannya suatu tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi membentuk suatu kelompok .
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan masing-masing kedudukan anggotanya (siapa yang menjadi anggota dan ketua). Pada interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan yang lainnya sehingga timbul suatu perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi biasanya bersifat sementara karena adanya kesadaran pentingnya arti dari suatu kelompok tersebut, sehingga anggota kelompokberusaha menyesuakan diri demi kepentingan bersama. Dan pada akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
8. Macam-macam kelompok sosial
Sekolah merupakan salah satu contoh kelompok sosial
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

• Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
• Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
• Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
• Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
REFERENSI
Kamanto Sunarto, 1985, Pengantar Sosiologi sebuah bunga rampai, Jakarta: Yayasan Obor indonesia.
Drs. J.b.a.f maijor polak,1985, Suatu Buku Pengantar Ringkas, cetakan ke sebelas, Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve
K.J.Veeger, 1990, Realitas Sosial, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Horton. B Paul, dan Hunt L. Chester. 1999. sosiologi. Jakarta : airlangga
Wiyarti, Sri Mg dan Widada Sutapa Mulya. 2007. “Sosiologi.” Surakarta: UNS Press.
http://fisip.uns.ac.id/blog/yonie/2010/05/11/pengertian-kelompok/

Definisi Dinamika Kelompok
Posted on October 3, 2010 by kasmanjaati78
1. Definisi Dinamika Kelompok
Pengertian dinamika kelompok dapat diartikan melalui asal katanya, yaitu dinamika dan kelompok.
Pengertian dinamika
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
Pengertian kelompok
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat ”the essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their interdependence”. H. Smith menguraikan bahwa kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi.
sumber:
- khairilusman.files.wordpress.com/2008/07/dinamika_kelompok2.doc
http://kasmanjaati78.wordpress.com/2010/10/03/definisi-dinamika-kelompok/

Pengantar Psikologi Kelompok
1. Pengantar
A. Psikologi Kelompok- Psikologi Sosial
1. Psikologi kelompok
-Agregrat : mempunyai karakteristik tertentu, tidak saling mengenal atau pun berinteraksi.
- Audiens : melakukan hal yang sama disatu waktu, tidak saling mengenal, dan kurang berinteraksi.
- Crowd : kedekatan secara fisik, berinteraksi terhadap suatu stimulus atau situasi umum.
- Tim : berinteraksi secara teratur, aktivitas atau tujuan tertentu.
- Keluarga : diikat oleh hubungan kelahiran atau ikatan hukum, biasanya tinggal dalam suatu tempat.
- Organisasi formal : saling bekerja sama, berstruktur jelas, adanya tujuan bersama.
2. Psikologi sosial
• Individu
• Kelompok
• Interrelationship: – diantara individu
¬ – diantara kelompok
B. Pengertian Kelompok
a. Interaksi Interpersonal
Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung (Homans, 1950).
b. Persepsi keanggotaan
Kelompok kecil adalah sejumlah orang yang berinteraksi secara langsung dimana masing-masing anggota menerima persepsi dan impresi pertama dengan yang lain dan memberi reaksi satu dengan yang lain (Bales, 1950).
c. Kesalingketergantungan
Kelompok itu sekumpulan individu yang mempunyai hubungan antar anggota yang satu dengan yang lain yang membuat mereka saling tergantung dalam tingkatan tertentu (Cartwright dan Zender, 1968).
d. Tujuan
Kelompok adalah satu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak untuk mencapai satu tujuan dan yang mempertimbangkan kerjasama diantara kelompok sebagai satu yang berarti (Mills, 1967).
e. Motivasi
Kelompok adalah sekumpulan individu dimana keberadaannya sebagai kelompok menjadi reward (Bass, 1960).
f. Organisasi Terstruktur
Kelompok adalah satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi tersebut ditentukan oleh struktur system tersebut (Stogdill, 1959).
g. Saling Mempengaruhi
Kelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi satu dengan yang lain dimana masing-masing anggota mempengaruhi satu dengan yang lain (Shaw, 1979).
C. Pengertian Dinamika Kelompok
Kurt Lewin adalah tokoh yang mempopulerkan istilah dinamika kelompok. Menurut Lewin, dinamika kelomok mengacu pada apa yang terjadi dalam situasi kelompok. Kelompok harus merupakan gestalt, yaitu sebuah konfigurasi yang mempunyai sebuah system kesatuan yang tidak dapat dipahami jika hanya merupakan sebuah kesatuan.
Syarat dinamika ada 3, yakni:
(1) Berawala pada level kelompok level individu
(2) Fokus pada variabel-variabel yang ada saat ini.
(3) Mewakili kekuatan yang ada dalam situasi kelompok
D. Orientasi Teoritis dalam Dinamika Kelompok
Efektivitas kelompk yang dipengaruhi:
1) Tujuan
2) Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan.
3) Partisipasi dan kepemimpinan
4) Prosedur pengambilan keputusan
5) Kekuasaan dan pengaruh
6) Konflik
7) Kohesivitas meningkat
 Kemampuan memecahkan masalah
http://dickydwijayanto.blog.com/2010/11/21/pengantar-psikologi-kelompok/

Dinamika Kelompok
4:24 PM | Author: Abdul Majid

A. Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.
B. Fungsi Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2. Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
C. Jenis Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agar ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
1. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati
Misalnya: kelompok arisan, ........................................
D. Ciri Kelompok Sosial
Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki motive yang sama antara individu satu dengan yang lain.
(menyebabkan interkasi/kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama)
2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain
(Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat)
3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
E. Pembentukan Kelompok
Pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya. (Seperti yang terlihat dalam bagan di awal tulisan ini)

Pengertian Bagan.

Gambar .1
Proses Terjadinya Kelompok
(sumber: Solita cit Hidayat, 2004)

Penjelasan dari bagan diatas:
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok.
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
F. Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok
Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
2. Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Selain hal diatas, perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan demikian perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain
1. Tahap pra afiliasi
Merupakan tahap permulaan, diawali dengan adanya perkenalan semua individu akan saling mengenal satu sama lain. Kemudian hubungan berkembang menjadi kelompok yang sangat akrab dengan saling mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota.
2. Tahap fungsional
Ditandai dengan adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok. Pada akhirnya akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.
3. Tahap disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelopok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok. Tidak ada kekompakan maupun keharmonisan yang akhirnya diikuti dengan pembubaran kelompok.
G. Keunggulan dan Kelemahan dalam Kelompok
Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut.
1. Kelebihan Kelompok
• Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain.
• Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
• Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok.
2. Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan.
H. Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Perawatan
• Profesi Keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri atas perawat dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan
• Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.
• Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling membutuhkan bantuan.
Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu:
a) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
b) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya.
c) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada.
http://majid-alkhowarizmie.blogspot.com/2008/11/dinamika-kelompok.html
Ciri ciri dinamika kelompok
Interaksi : saling mempengaruhi ( mutual influence ) secara fisik maupun verbal, non verbal, emosional dsb
Goal : personal goal dan commons goal
Struktur : pembagian tugas, pembagian peranan
Norm : Social norm dan legalistik norm
Groupness : in group feeling, toleransi, solidaritas, konformitas, obediance
Entitas
Ethos, spirit de corp
Pembentukan kelompok
Pembentukan kelompok diawali dengan adanya persepsi atau perasaan yang sama dalam memnuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memnuhinya, sehingga itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjai akan membentuk sebuah kelompok
Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing – msaing anggota ( siap menjadi ketua atau anggota )
Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan konflik. Perpecahan yang terjadi biasanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan kelompok. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.
http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/ciri-ciri-dinamika-kelompok

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel