Mengapa anak menjadi rendah diri?
Selama ini, pernahkah kamu merasa minder atau kurang pede dengan diri sendiri?
Pada dasarnya, setiap manusia normal pasti pernah mengalami krisis kepercayaan diri. Low-self esteem merupakan perasaan negatif yang membuat seseorang berpikir dirinya lebih 'rendah' atau 'kurang' dibanding orang lain.
Emosi ini muncul akibat banyak hal. Bisa dipicu faktor lingkungan, bisa juga murni akibat imajinasi sendiri.
Meski nampak sepele, nyatanya perasaan rendah diri bisa membawa dampak negatif terhadap aspek kehidupan, lho. Dalam kondisi parah, perasaan rendah diri bahkan bisa memicu tindak bunuh diri. Duh!
Bersama psikolog Vera Itabiliana K. Hadiwidjojo, Psi, kumparan (kumparan.com) membeberkan sederet hal yang jadi pemicu timbulnya perasaan rendah diri dalam diri seseorang. Apa saja?
1. Merasa Terabaikan
Seorang individu yang tumbuh tanpa mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup akan merasa terabaikan dan bersikap acuh tak acuh saat mereka dewasa. Mereka akan merasa kesulitan untuk mempercayai dan bergaul orang lain. Hal inilah yang faktor pemicu turunnya rasa percaya diri yang ada dalam diri seseorang.
2. Kritik yang Berlebihan.
Saat seorang terus menerus dikritik secara berlebihan, maka akan membuatnya menjadi depresi dan hilang percaya diri. Jika terus dibiarkan, maka akan muncul perasaan-perasaan negatif seperti merasa pesimis dan tidak berharga.
"Hargai apapun yang telah dicapainya. Mengkritik hanya akan membuatnya semakin tidak percaya diri," ujar Vera Itabiliana K. Hadiwidjojo, Psi, saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Eighty Nine Eatery, Jakarta Selatan, Jumat (26/1).
3. Pengaruh Keluarga
Orang tua biasanya cenderung untuk menyetir anaknya untuk menggapai cita-cita yang mereka harapkan. Sehingga tidak memberi anak kesempatan untuk mengenali potensi diri.
Hal itulah yang dapat memupuskan harapan, sehingga muncul rasa ketidak bahagiaan dan rasa tidak percaya diri. "Orang tua perlu mengenal potensi anak sejak dini, dengan begitu, mereka akan merasa lebih dihargai dan lebih percaya diri," lanjut Vera.
4. Merasa Selalu Kurang
Penampilan fisik dari seseorang sangat memengaruhi kepercayaan dirinya. Biasanya, seorang remaja akan terus merasa kurang dengan penampilannya. "Sering terjadi, remaja merasa kurang dengan apa yang ia miliki. Padahal jika disyukuri, ia akan lebih percaya diri," tambahnya.
5. Membanding-bandingkan
Saat seseorang dibanding-bandingkan, ia akan selalu merasa kurang. Hal ini bisa jadi penyebab utama seseorang merasa insecure atau mengalami krisis kepercayan diri.
"Kadang ada yang merasa, 'kok kurang putih?', 'kok kurang langsing?', atau 'kok rambutku enggak seperti dia?', nah itu merupakan salah satu wujud tidak percaya diri yang berasal dari kebiasaan membanding-bandingkan," kata Vera.
"Kalau dilakukan terus menerus, tidak menutup kemungkinan akan memicu penyakit psikis dan fisik. Kalau psikis sudah tentu depresi, kalau fisik, seperti bulimia, anorexia, dan sebagainya," pungkasnya.