Komposisi dan Sifat Kimia Kayu

Komponen kimia kayu mempunyai arti yang sangat penting, karena dapat menentukan susunan jenis kayu, juga dengan mengetahuinya dapat membedakan jenis-jenis kayu. Selain itu dapat menentukan pengolahan dan pengerjaan kayu, sehingga didapat hasil yang maksimal pada setiap pengerjaannya. Pada umumnya komponen kimia kayu daun lebar dan kayu daun jarum terdiri atas unsur :
a. Unsur karbohidrat terdiri dari selulosa dan hemiselulosa
b. Unsur non-karbohidrat terdiri dari lignin
c. Unsur yang diendapkan dari kayu selama proses pertumbuhan dinamakan zat ekstraktif
Distribusi komponen kimia tersebut dalam dinding kayu tidak merata. Kadar selulosa dan hemiselulosa banyak terdapat dalam dinding sekunder, sedangkan lignin banyak terdapat dalam dinding primer dan lamela tengah. Zat ekstraktif terdapat di luar dinding sel kayu.


Menurut Eero Sjostrom, (1998), secara kimia, kayu terdiri dari empat komponen yaitu selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat ekstraktif. Berdasarkan perbedaan empat dan penyusun serta jenis kayu, kayu dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu kayu keras (hardwood) dan kayu lunak (soft wood).

Komponen Penyusun Kayu (%)

Kayu lunak (soft wood) Kayu keras (hardwood)
Selulosa 40 – 44 43 – 47
Hemiselulosa 25 – 29 23 – 35
Lignin 25 - 31 16 – 24
Ekstraktif 1 – 5 2 – 8


Klasifikasi secara umum untuk semua karbohidrat tumbuhan diketengahkan oleh Asprinall (1973). Sistemnya terdiri atas kelompok-kelompok sebagai berikut :
a. Selulosa
b. Hemiselulosa
- Hinan (homopolimer)
- Glukomannan (heteropolimer)
c. Senyawa pektin
- Galakturonan
- Arabinan
- Galaktoran atau arabinogalaktan I (terutama rantai linear)
d. Polisakarida lain
- Arabinogalaktan II (rantai bercabang banyak)
e. Glikoprotein

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel