Tipologi Kepribadian dalam Islam

Pengertian Tipologi 
Pemetaan kepribadian manusia dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu : 
1. Pendekatan Tipe (al-namath)
a. Satu pengelompokan individu yang bisa dibedakan dari orang lain karena memiliki satu sifat khusus 
b. Seseorang yang memiliki semua atau paling banyak ciri-ciri khas disuatu kelompok 
c. Satu pola karakteristik yang berperan sebagai satu pembimbing untuk mendapatkan individu dalam kategori 
d. Ekstriminasi dari rangkaian kesatuan atau dari distribusi seperti yang ditunjukkan dalam tipe agresif atau tipe sosial 
2. Pendekatan Sifat (trait) 
a. Satu pola tingkah laku yang relatif menetap secara terus-menerus dan konsekuen yang diungkapkan dalam satu deretan keadaan 
b. Satu karakteristik biologis.  
Dalam terminologi struktur Gardon Allport (1897-1967), tipe berbeda dengan sifat, seseorang bisa saja memiliki sifat tertentu tetapi tidak memiliki suatu tipe. Tipe adalah konstitusi ideal pengamat, apabila individu telah ditetapkan pada tipe tertentu maka identitasnya yang khas (sifat) terabaikan. Sifat adalah struktur neoropsikis yang memiliki kapasitas untuk menjadikan banyak stimulus ekuivalen secara fungsional, dan memulai serta membimbing bentuk-bentuk tingkah laku adiptif dan ekspresif yang ekuivalen (konsisten dari sudut makna). Istilah baru “sifat” adalah disposisi pribadi (personal disposition) yang disebut juga sifat-sifat morfogenetik (morphogenic disposition), yaitu struktur neoropsikis umum (yang khas bagi individu) dengan kapasitas menjadikan banyak stimulus secara fungsional ekuivalen, dan memulai serta membimbing bentuk-bentuk konsisten tingkah laku adaptif dan stilistik. 
Tipe merupakan sekumpulan sifat-sifat yang relatif sama, sementara Sifat merupakan satuan-satuan tipe yang tidak dikumpulkan. Dengan pengertian tersebut, Tipologi kepribadian menurut Islam adalah satu pola karakteristik berupa sekumpulan sifat-sifat yang sama, yang berperan sebagai penentu ciri khas seorang Muslim dan yang membedakan dengan yang lain. Perbedaan itu baik antara sesama Muslim atau antara seorang Muslim dengan non-Muslim. 
Penentuan tipologi kepribadian islam didasarkan atas kerangka : 
1. Struktur nafsani kepribadian islam (hawa nafsu, akal dan kalbu) 
2. Menggunakan paradigma bagaimana seharusnya bukan sekedar apa adanya, yang karena terdapat unsur-unsur penilaian baik-buruk. 
3. Berorientasi teosentris, sebab kriteria yang digunakan bersumber dari norma wahyu ilahi melalui pendekatan deduktif, sekalipun tanpa menghilangkan ijtihat manusia. 


Pola Penelusuran Tipologi dalam Kepribadian Islam 
Tipologi Pertama, dengan pola berlawanan seperti positif versus negatif atau baik versus buruk. Dalam surat Al-Baqarah 1-20, Ali Imran 72, Al-A’raf 87, Al-Shaf 14, disebutkan tipe-tipe manusia : 
1. Tipe Mukmin : mereka yang beriman atau percaya kepada yang gaib, menunaikan shalat, menafkahkan rezekinya kepada yang kurang mampu, beriman kepada hari akhir,dll. Tipe ini digolongan sebagai tipe yang beruntung (muflih), karena telah mendapatkan petunjuk. 
2. Tipe Kafir (ingkar), mereka yang ingkar terhadap hal-hal yang harus dipercayai sebagai seorang mukmin, tipe ini digambarkan sebagai tipe yang sesat. 
3. Tipe Munafik, mereka yang beriman akan tetapi hatinya ingkar. Mereka ingin menipu Allah dan orang mukmin, walaupun sebenarnya ia menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar. Hati mereka berpenyakit, dan semakin parah penyakitnya karena membuat kerusakan, menampabah kebodohan, bersekutu dengan setan untuk mengolok-olok orang-orang mukmin. Mereka tidak mendapat penerangan dan petunjuk, sehingga senantiasa dalam kegelapan.  
Tipologi kedua dengan pola yang linier :
1. Tipe orang yang berorientasi pada kebaikan kehidupan dunia saja.
2. Kebaikan kehidupan dunia akhirat saja.
3. Kebaikan kehidupan dunianya saja.
Bentuk – bentuk tipologi kepribadian dalam islam: 
 Tipe manusia :
1. Tipe yang berkepribadian amarah
Kepribadian amarah adalah kepribadian yang cenderung melakukan perbuatan-perbuatan rendah sesuai dengan naluri primitifnya sehingga ia merupakan tempat dan sumber kejelekan dan perbuatan tercela
2. Tipologi kepribadian lawwamah
Kepribadian lawwamah adalah kepribadian yang mencela buruknya setelah memperoleh cahaya kalbu.
3. Tipologi kepribadian muthma’innah
kepribadian muthma’innah adalah kepribadian yang tenang setelah diberi kesempurnaan menurut kalbu, sehingga dapat meninggalkan sifat-sifat tercela dan tumbuh siafat-sifat yang baik. Dan ini memiliki tiga aspek menjadi sistem kepribadian dalam islam yaitu iman, islam dan ihsan.
Kepribadian muthma’innah terbagi menjadi 3 kategori :
1. Kepribadian mu’min yang memiliki 6 bentuk kepribadian yaitu kepribadian Robbani/ilahi,  kepribadian Malaki, kepribadian Qurani, kepribadian Rasuli, kepribadian Yawm akhiri  dan kepribadian Takqdiri.
2. Kepribadian muslim yang memiliki 5 bentuk kepribadian : kepribadian Syahadatain,  kepribadian Mushalli, kepribadian Shaim, kepribadian Muzakki, dan kepribadian Haji.
3. Kepribadian muhsin yang memiliki multibentuk kepribadian. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel