B. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah
Menurut buku Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (2002: 11) mengemukakan karakteristiknya sebagai berikut:
1. Input Pendidikan
a. Memiliki Kebijakan Mutu
Sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan maksud dan tujuan sekolah yang berkaitan dengan mutu. Kebijakan mutu tersebut dinyatakan oleh pimpinan sekolah yaitu kepala sekolah. Kebijakan mutu tersebut disosialisasikan kepada semua warga sekolah.
b. Sumber Daya Tersedia Lengkap
Sumber daya yang memadai akan menghasilkan pencapaian sasaran sekolah seperti yang diharapkan.
c. Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi
Sekolah yang efektif memiliki staf yang mampu dan berdedikasi tinggi terhadap sekolah.
d. Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi
Sekolah memiliki dorongan dan harapan yang tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya.
e. Fokus pada Pelanggan
Pelanggan dalam hal ini adalah siswa harus menjadi fokus semua kegiatan sekolah.
f. Input Manajemen
Kepala sekolah dalam mengatur dan mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen. Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala sekolah untuk mengelola sekolahnya dengan efektif.
Buku Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (2002:3) menyebutkan jika sekolah ingin sukses melaksanakan manajemen berbasis sekolah, maka sekolah perlu memiliki karakteristik manajemen berbasis sekolah.
Kesimpulan yang diperoleh dari uraian di atas adalah pendekatan yang digunakan dimulai dari output dan diakhiri dengan input mengingat output memiliki tingkat kepentingan tertinggi, sedangkan proses memiliki tingkat kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output, dan input memiliki tingkat kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output. Karakteritik manajemen berbasis sekolah bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, proses kegiatan belajar mengajar, pengelolaan sumber daya manusia dan administrasinya.
2. Output yang Diharapkan
Output adalah kinerja sekolah, yaitu prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses sekolah. Kinerja sekolah diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, prodiktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerja dan moral kerjanya.
3. Proses
a. Efektifitas Proses Belajar Mengajar yang Tinggi
Sekolah memiliki efektifitas proses belajar mengajar tinggi, hal ini ditunjukkan pada prose belajar mengajar yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik.
b. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Kuat
Kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.
c. Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib
Sekolah memiliki lingkungan yang aman, tertib dan nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif.
d. Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif.
Guru merupakan jiwa dari sekolah. Pengelolaan tenaga kependidikan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kerja, hingga dari imbalan jasa merupakan peran penting bagi kepala sekolah, terlebih pada pengembangan tenaga kependidikan.
e. Sekolah yang Memiliki Budaya Mutu
Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh profesionalisme.
f. Sekolah Memiliki “Team Work” yang Kompak, Cerdas dan Dinamis
Kebersamaan merupakan karakteristik yang dituntut karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah.
g. Sekolah Memiliki Kewenangan /Kemandirian
Sekolah memiliki memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi sekolahnya, sehingga dituntut untuk memiliki kemandirian dan kesanggupan kerja yang tidak selalu menggantungkan pada atasan. Untuk menjadi mandiri, sekolah harus memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan tugasnya.
h. Partisipasi Warga Sekolah dan Masyarakat
Partisipasi warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian dari kehidupannya.
i. Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen
Keterbukaan ini ditunjukkan dalam pengambilan keputusan, penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak- pihak terkait sebagai alat kontrol.
j. Sekolah Memiliki Kemampuan untuk Berubah
Sekolah setiap melakukan perubahan diharapkan hasilnya lebih baik dari sebelumnya terutama mutu peserta didik.
k. Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan
Fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan dan secara terus-menerus.
l. Sekolah Responsif dan Antisipasif Terhadap Kebutuhan
Sekolah selalu membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat.
m. Sekolah Memiliki Komunikasi yang Baik
Sekolah yang efektif memiliki komunikasi yang baik antar warga sekolah dan antar sekolah masyarakat.
n. Sekolah Memiliki Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah bentuk pertanggung jawaban yang harus dilakukan sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan.
o. Sekolah Memiliki Suistainabilitas
Sekolah yang efektif memiliki kemampuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya (suistainabilitas) tinggi karena di sekolah terjadi proses akumulasi peningkatan mutu sumber dana, pemilikan aset sekolah yang mampu menggerakkan income generating activities dan dukungan yang tinggi dari masyarakat terhadap eksistensi sekolah.
1. Input Pendidikan
a. Memiliki Kebijakan Mutu
Sekolah menyatakan dengan jelas tentang keseluruhan maksud dan tujuan sekolah yang berkaitan dengan mutu. Kebijakan mutu tersebut dinyatakan oleh pimpinan sekolah yaitu kepala sekolah. Kebijakan mutu tersebut disosialisasikan kepada semua warga sekolah.
b. Sumber Daya Tersedia Lengkap
Sumber daya yang memadai akan menghasilkan pencapaian sasaran sekolah seperti yang diharapkan.
c. Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi
Sekolah yang efektif memiliki staf yang mampu dan berdedikasi tinggi terhadap sekolah.
d. Memiliki Harapan Prestasi yang Tinggi
Sekolah memiliki dorongan dan harapan yang tinggi untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan sekolahnya.
e. Fokus pada Pelanggan
Pelanggan dalam hal ini adalah siswa harus menjadi fokus semua kegiatan sekolah.
f. Input Manajemen
Kepala sekolah dalam mengatur dan mengurus sekolahnya menggunakan sejumlah input manajemen. Kelengkapan dan kejelasan input manajemen akan membantu kepala sekolah untuk mengelola sekolahnya dengan efektif.
Buku Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (2002:3) menyebutkan jika sekolah ingin sukses melaksanakan manajemen berbasis sekolah, maka sekolah perlu memiliki karakteristik manajemen berbasis sekolah.
Kesimpulan yang diperoleh dari uraian di atas adalah pendekatan yang digunakan dimulai dari output dan diakhiri dengan input mengingat output memiliki tingkat kepentingan tertinggi, sedangkan proses memiliki tingkat kepentingan satu tingkat lebih rendah dari output, dan input memiliki tingkat kepentingan dua tingkat lebih rendah dari output. Karakteritik manajemen berbasis sekolah bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sekolah, proses kegiatan belajar mengajar, pengelolaan sumber daya manusia dan administrasinya.
2. Output yang Diharapkan
Output adalah kinerja sekolah, yaitu prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses sekolah. Kinerja sekolah diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, prodiktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerja dan moral kerjanya.
3. Proses
a. Efektifitas Proses Belajar Mengajar yang Tinggi
Sekolah memiliki efektifitas proses belajar mengajar tinggi, hal ini ditunjukkan pada prose belajar mengajar yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik.
b. Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Kuat
Kepala sekolah memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.
c. Lingkungan Sekolah yang Aman dan Tertib
Sekolah memiliki lingkungan yang aman, tertib dan nyaman sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif.
d. Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif.
Guru merupakan jiwa dari sekolah. Pengelolaan tenaga kependidikan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kerja, hingga dari imbalan jasa merupakan peran penting bagi kepala sekolah, terlebih pada pengembangan tenaga kependidikan.
e. Sekolah yang Memiliki Budaya Mutu
Budaya mutu tertanam di sanubari semua warga sekolah, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh profesionalisme.
f. Sekolah Memiliki “Team Work” yang Kompak, Cerdas dan Dinamis
Kebersamaan merupakan karakteristik yang dituntut karena output pendidikan merupakan hasil kolektif warga sekolah.
g. Sekolah Memiliki Kewenangan /Kemandirian
Sekolah memiliki memiliki kewenangan untuk melakukan yang terbaik bagi sekolahnya, sehingga dituntut untuk memiliki kemandirian dan kesanggupan kerja yang tidak selalu menggantungkan pada atasan. Untuk menjadi mandiri, sekolah harus memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan tugasnya.
h. Partisipasi Warga Sekolah dan Masyarakat
Partisipasi warga sekolah dan masyarakat merupakan bagian dari kehidupannya.
i. Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparansi) Manajemen
Keterbukaan ini ditunjukkan dalam pengambilan keputusan, penggunaan uang dan sebagainya yang selalu melibatkan pihak- pihak terkait sebagai alat kontrol.
j. Sekolah Memiliki Kemampuan untuk Berubah
Sekolah setiap melakukan perubahan diharapkan hasilnya lebih baik dari sebelumnya terutama mutu peserta didik.
k. Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan Secara Berkelanjutan
Fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu peserta didik dan mutu sekolah secara keseluruhan dan secara terus-menerus.
l. Sekolah Responsif dan Antisipasif Terhadap Kebutuhan
Sekolah selalu membaca lingkungan dan menanggapinya secara cepat dan tepat.
m. Sekolah Memiliki Komunikasi yang Baik
Sekolah yang efektif memiliki komunikasi yang baik antar warga sekolah dan antar sekolah masyarakat.
n. Sekolah Memiliki Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah bentuk pertanggung jawaban yang harus dilakukan sekolah terhadap keberhasilan program yang telah dilaksanakan.
o. Sekolah Memiliki Suistainabilitas
Sekolah yang efektif memiliki kemampuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya (suistainabilitas) tinggi karena di sekolah terjadi proses akumulasi peningkatan mutu sumber dana, pemilikan aset sekolah yang mampu menggerakkan income generating activities dan dukungan yang tinggi dari masyarakat terhadap eksistensi sekolah.